PENGETAHUAN REMPAH MALUKU DALAM PERKEMBANGAN PEMIKIRAN EROPA ABAD XIV-XIX DITINJAU DARI PERSPEKTIF EPISTEMOLOGI
SYAHYUNAN PORA, Dr. Arqom Kuswanjono; Dr. P. Hardono Hadi
2021 | Disertasi | DOKTOR FILSAFATPenelitian ini bertujuan menemukan dan menganalisis pengetahuan rempah Maluku dalam perkembangan pemikiran Eropa ditinjau dari perspektif epistemologi.Termasuk merefleksikan secara kritis pengaruh dan implikasi pengetahuan rempah Maluku dalam perkembangan pemikiran Eropa abad XIV hingga abad XIX. Rempah-rempah utama bagi bangsa Eropa adalah lada, cengkeh, pala, kayu manis dan jahe. Beberapa dari rempah tersebut berasal dari kepulauan Maluku. Rempah dianggap sebagai makanan terlarang, cita rasanya penuh ambiguitas dan paradoks. Efeknya bagi kesehatan dan daya picu seksualnya ditafsirkan sebagai rangkaian dosa yang meliputi keangkuhan, kemewahan, keserakahan dan hawa nafsu. Hal tersebut jelas jauh dari kata suci yang terkandung dan bersumber dari daya tarik rempah. Dalam konteks ini rempah rempah mengisi tempat yang istimewa, dengan mengesampingkan fakta bahwa rempah dalam konteks nutrisi tidaklah penting, yang terpenting adalah bagaimana rempah sebagai makanan telah memainkan peranan penting dalam pemikiran dan pengetahuan manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kepustakaan. Seluruh data yang disajikan dalam kajian bersumber dari data-data kepustakaan berupa buku, artikel, Jurnal, ensiklopedi dan lain-lain. Data-data tersebut sepenuhnya berkaitan dengan tema yang diangkat dalam penelitian ini. Penelusuran data-data kepustakaan yang terkumpul dievaluasi secara kritis menggunakan materi-materi primer dan materi sekunder dari berbagai pustaka yang terseleksi. Tujuannya agar dapat menselaraskan tema, judul dan objek material maupun formal yang akan diteliti.Asumsi Penulis ada kesinambungan tema sejarah rempah dan cabang epistemologi yang mempertanyakan asal usul, cara pemerolehan pengetahuan, serta valid atau tidaknya suatu pengetahuan. Hasil penelitian yang berperspektif epistemologi ini, menjabarkan beragam pengaruh dan implikasi terhadap berbagai aspek kehidupan manusia yang terkait dengan rempah-rempah. Pemikiran filosofis rempah-rempah mendapat tempat sebagai obat dalam teori abad pertengahan. Teori Humors (Keseimbangan Alam dan Penghuninya) ini diadopsi dari Filsuf Empedocles (493-433 SM), tentang Alam Semesta yang terdiri dari empat unsur: Bumi, Udara, Api, dan Air sebagai pengobatan alternatif untuk kesehatan manusia. Korelasi antara rempah-rempah sebagai obat dan didukung oleh suhu / iklim tempat tinggal manusia. Termasuk kolonialisme dan imperialisme, penemuan dunia baru, tekhnologi maritim dan pengetahuan alam,termasuk ilmu medis dan tradisi kuliner hingga geospasial adalah bagian dari pengaruh dan implikasi rempah terhadap alam pikiran Eropa sejak abad XIV hingga abad XIX.
This research aims to analyze and find knowledge of Maluku spices in the development of European Thought, On Epistemology Perspective. Including reflecting critically on the influence and implications of Maluku Spice knowledge in the development of European thought from the XIV to XIX Centuries. The main spices for Europe are pepper, cloves, nutmeg, cinnamon and ginger. some of these spices come from the Maluku islands. Spices are considered to be a prohibited food; the taste is full of ambiguity and paradox. Its effects on health and sexual arousal are interpreted as a series of sins which include arrogance, luxury, greed and lust. This is clearly far from the sacred word contained and comes from the appeal of spices. In this context, spices fill a special place, ignoring the fact that herbs in the context of nutrition are not important; the most important thing is how the spices as food has played an important role in human thought and knowledge. The method used in this study was library research.All data presented in the study were sourced from library data in the form of books, articles, journals, encyclopedias and others. These data were fully related to the themes raised in this study. Search of collected library data was critically evaluated using primary and secondary material from selected literatures.The goal was to be able to harmonize the theme, title and material or formal objects that will be examined.Researcher's assumption is that there is continuity between the theme of the history of spices and the branch of epistemology, which questions the origin of knowledge, the method of obtaining knowledge, and whether or not knowledge is valid. The results of this research with an epistemological perspective describe the various influences and implications for various aspects of human life related to spices. In philosophical thought spices have a place as medicine in medieval theory. The theory of Humors (the balance of nature and its inhabitants) was adopted from the Philosopher Empedocles (493-433 BC), about the Universe which consists of four elements: Earth, Air, Fire, and Water as an alternative treatment for human health. The correlation between spices as medicine and supported by the temperature / climate in which humans live. Including colonialism and imperialism, the discovery of the new world, maritime technology and natural sciences, even medical science and culinary traditions to geospatial are part of the influence and implications of spices on European thought from the XIV to XIX centuries.
Kata Kunci : Pengetahuan Rempah Maluku, Pemikiran Eropa, Epistemologi, European Thought