KONSEP PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUKU BADUY DALAM DITINJAU DALAM PERSPEKTIF EKOFEMINISME VANDANA SHIVA

PUSPA DWI LESTARI, Dra. Jirzanah, M.Hum;Dr.Sonjoruri B. Trisakti

2021 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Suku Baduy Dalam merupakan salah satu suku di Indonesia yang mengasingkan diri dari peradaban modern. Suku Baduy Dalam hidup bersahaja diberbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup didasarkan aturan leluhur yang telah diwariskan secara turun-temurun. Hal ini menjadikan kawasan Suku Baduy Dalam tetap terjaga keasriannya, sehingga seringkali dijadikan objek wisata oleh wisatawan domestik maupun wisatawan internasional. Di balik fenomena Suku Baduy Dalam yang selama ini dijadikan tontonan, sejatinya terdapat pandangan filosofis tentang pengelolaan lingkungan hidup yang dapat dijadikan tuntunan. Untuk itu diperlukan adanya tinjauan ekofeminisme Vandana Shiva untuk mengetahui lebih lanjut kelebihan dan kekurangan pandangan filosofis Suku Baduy Dalam dalam pengelolaan lingkungan hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan konsep pengelolaan lingkungan hidup Suku Baduy Dalam, mendeskripsikan konsep ekofeminisme Vandana Shiva, dan menganalisis pengelolaan lingkungan hidup Suku Baduy Dalam ditinjau dalam perspektif ekofeminisme Vandana Shiva. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang didasarkan pada data kepustakaan dibantu data lapangan yang berkaitan dengan konsep pengelolaan lingkungan hidup Suku Baduy Dalam dan konsep ekofeminisme Vandana Shiva. Model penelitian yang digunakan adalah model penelitian pandangan filosofis di lapangan. Unsur-unsur metodis yang digunakan adalah verstehen (pemahaman), interpretasi, deskripsi, koherensi internal, dan hermeneutika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) konsep pengelolaan lingkungan Suku Baduy Dalam terdiri dari 3 aspek, yaitu konsep pikukuh karuhun; konsep ambu dan nyi pohaci; dan konsep zonasi; (2) konsep ekofeminisme Vandana shiva didasarkan pada nilai-nilai kasih sayang, cinta, kepedulian, kerjasama, dan kepercayaan; dan (3) Konsep pengelolaan lingkungan hidup Suku Baduy Dalam yang terdiri dari 3 aspek (konsep pikukuh karuhun; konsep ambu dan nyi pohaci; dan konsep zonasi hutan) didalamnya mengandung prinsip ekofeminisme Vandana Shiva berupa nilai-nilai kasih sayang, cinta, kepedulian, kerjasama, dan kepercayaan.

Baduy Dalam tribe is one of ethnig groups in Indonesia that went into seclusion of modern civilization. They live modestly, especially in environmental management context. In this context, Baduy Dalam descendants inherite the rules and customs. Consequently, the natural environment is preserved that leads to tourism attraction by domestic as well as international tourists. However, behind the beauty of Baduy Dalam as an attraction, there is a philosophical view of environmental management. To this extent, the view can be a guide for life and need to be explored. Ecofeminism proposed Vanda Shiva is employed to examine the strength and weakness occured and analyze the environmental management of Baduy Dalam. Qualitative method was employed and followed by related literature as well as observational fieldwork. Drawing on this methods, present study introduces the concept of environmental management of Baduy Dalam tribe and Vandana Shiva�s ecofeminism. View of philosophical fieldwork was used as reasearch model. Methodological elements implemented encompass verstehen (understanding), interpretation, description, internal coherence, and hermeneutics. The findings indicate that (1) the concept of environmental management of Baduy Dalam tribe consist of three aspects, they are the concept of pikukuh karuhun, ambu and nyi pohaci, and zonation forest. (2) Ecofeminism by Vandana Shiva includes the value of compassion, love, careness, cooperation, and trust. (3) Three concepts of environmental management of Baduy Dalam followed draw upon Vandana Shiva�s ecofeminism, encompassing the value of compassion, love, careness, cooperation, and trust.

Kata Kunci : Environmental,Development,Ecofeminism,Vandana Shiva,Baduy Dalam