Laporkan Masalah

KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT SEMBALUN DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN DI SEKITAR TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

HENI SAFITRI, Dr. M TTufik Tri Hermawan, S.Hut, M.Si.

2021 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kearifan lokal masyarakat Sembalun dalam konservasi sumber daya hutan di sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani. Penelitian ini dilakukan di Desa Sembalun Bumbung. Metode Pengambilan data yaitu metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara tidak terstruktur. Teknik pengambilan sampel menggunakan snowball sampling (bola salju). Kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif. Penelitian ini selama 14 hari bulan September 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3P, perlindungan dan pengawetan terdiri dari Lembaga Lembaga Krama Adat Negeri Sembahulun, adat memasuki hutan dan bukit secara umum, tata tertib berkunjung atau pendakian di bukit Nanggi, Sempana, Anak Dara, dan Gunung Rinjani, adat pendakian Gunung Beleq (besar) atau Gunung Rinjani, menyambek atau jambek, roah (selamatan) gunung, tolak bahla atau tetulak, adat menjaga air yang berkaitan dengan hutan, adat melestarikan hutan, pengetahuan tentang hutan, pemitian atau ngaci-aci, dan kesenian serta pemanfaatan terdiri dari Lembaga Lembaga Krama Adat Negeri Sembahulun, adat memasuki hutan dan bukit secara umum, tata tertib berkunjung atau pendakian di bukit Nanggi, Sempana, Anak Dara, dan Gunung Rinjani, adat pendakian Gunung Beleq (besar) atau Gunung Rinjani, adat menjaga air yang berkaitan dengan hutan, adat melestarikan hutan, pengetahuan tentang hutan, dan pemitian atau ngaci-aci. 3 wujud kebudayaan yaitu kompleks gagasan, nilai-nilai, ide-ide, norma-norma, peraturan dan kompleks kegiatan atau pola tindakan manusia dalam masyarakat terdiri dari adat memasuki hutan dan bukit secara umum, tata tertib berkunjung atau pendakian di bukit Nanggi, Sempana, Anak Dara, dan Gunung Rinjani, adat pendakian Gunung Beleq (besar) atau Gunung Rinjani, menyambek atau jambek, roah (selamatan) gunung, tolak bahla atau tetulak, adat menjaga air yang berkaitan dengan hutan, adat melestarikan hutan, pengetahuan tentang hutan, pemitian atau ngaci-aci, dan kesenian. Hasil karya manusia berupa benda yaitu sembek, lekes, kitab bayanullah, perumbak, urige atau warige, jungkat atau tombak, dan gendang beleq. Namun beberapa kearifan lokal tersebut hanya sebagian masyarakatnya yang masih mempertahankan dan menjalankannya karena adanya perbedaan aliran agama Islam yang dianutnya.

This study aims to determine the local wisdom of the Sembalun people in the conservation of forest resources around Mount Rinjani National Park. This research was conducted in Sembalun Bumbung Village. The data collection method is qualitative. The data collection technique used was unstructured interviews. The sampling technique used snowball sampling (snowball). Then analyzed by descriptive analysis. This research was for 14 days in September 2020. The results showed that 3P, protection, and preservation consisted of the Sembahulun State Customary Institution, customs entering forests and hills in general, procedures for visiting or climbing the hills of Nanggi, Sempana, Anak Dara, and Mount Rinjani, traditional climbing Mount Beleq (large) or Mount Rinjani, menyambek or jambek, roah (salvation) mountain, starting Bahla or tetulak, custom keep the water-related to forests, indigenous preserve forests, knowledge about the forest, pemitian or ngaci-aci, and arts and utilization consist of the Sembahulun State Customary Krama Institution, customs of entering forests and hills in general, procedures for visiting or climbing the hills of Nanggi, Sempana, Anak Dara, and Mount Rinjani, the custom of climbing Mount Beleq (large) or Mount Rinjani, adat to protect water related to forests, custom to preserve forests, knowledge of forests, and pemitian or ngaci-aci. 3 forms of culture consist of a complex of ideas, values, ideas, norms, regulations, and a complex of activities or patterns of human action in society, consisting of customs entering forests and hills in general, procedures for visiting or climbing in Nanggi hill, Sempana, Lassie, and Mount Rinjani, traditional climbing Mount Beleq (large) or Mount Rinjani, menyambek or Jambek, roah (salvation) mountain, starting Bahla or tetulak, custom keep the water-related to forests, indigenous preserve forests, knowledge of the forest, praying or chanting, and art. The work of the human form of the object that is sembek, lekes, book bayanullah, perumbak, urige or warige, teeter or spear, and drum beleq. However, some of this local wisdom is only part of the community that still maintains and implements them because of the differences in Islamic religious beliefs

Kata Kunci : Adat, Masyarakat Sembalun Bumbung, Konservasi Sumber Daya Hutan;Adat, Sembalun Bumbung Community, Forest Resources Conservation

  1. S1-2021-395723-Abstract.pdf  
  2. S1-2021-395723-Bibliography.pdf  
  3. S1-2021-395723-Tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-395723-Title.pdf