DISINTEGRASI GULF COOPERATION COUNCIL (GCC) PASCA PERANG DINGIN

NUR ISMAIL, Dr. Siti Mutiah Setiawati, MA

2021 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Skripsi ini membahas mengenai kegagalan organisasi regional Gulf Cooperation Council (GCC) dalam menjaga kohesivitas anggota-anggotanya pasca Perang Dingin. Melalui kerangka konseptual Regionalisme, kegagalan GCC menjaga persatuan anggotanya dikarenakan rasa homogenitas mereka, tepatnya persepsi mengenai kekuatan yang dapat mengancam keamanan daerah Teluk yang dahulu menyatukan anggota-anggotanya di masa awal pembentukan GCC telah hilang atau memudar setelah Perang Dingin berakhir. Tahun 1981, GCC dibentuk dikarenakan negara-negara Teluk khawatir pemerintahan Iran yang baru dapat berdampak buruk terhadap pemerintahan mereka. Namun dalam perkembangannya, ada anggota GCC yang tidak lagi melihat Iran sebagai sebuah ancaman bagi pemerintahannya, melainkan sebagai potensi rekan. Perbedaan ini menyebabkan perpecahan di antara anggota GCC. Di sisi lain, melalui kerangka konseptual Liberal Institusionalisme, kegagalan GCC dikarenakan tidak jalannya fungsi GCC sebagai organisasi regional dalam mengawasi para anggotanya. Aturan yang tidak jelas serta struktur organisasi yang tidak memadai menyebabkan pelanggaran oleh anggotanya dapat terjadi tanpa ada yang dapat mengendalikannya. Tidak hanya itu, masalah ini juga berdampak pada tidak dapatnya GCC mengatasi konflik diantara anggotanya dengan baik. Banyak konflik yang terjadi diantara anggotanya pada akhirnya diselesaikan pada level bilateral atau multilateral tanpa melibatkan GCC itu sendiri.

This thesis discusses the failure of the Gulf Cooperation Council (GCC) regional organization in maintaining the cohesiveness of its members after the Cold War. Through the conceptual framework of Regionalism, the failure of the GCC to maintain the unity of its members due to their sense of homogeneity, precisely the perception of the power that could threaten the security of the Gulf region that once united its members in the early days of the formation of the GCC has either disappeared or faded after the Cold War ended. In 1981, the GCC was formed because the Gulf states feared that the new Iranian government could adversely affect their government. However, in its development, there are members of the GCC who no longer see Iran as a threat to their government, but as a potential partner. This difference caused divisions among the GCC members. On the other hand, through the conceptual framework of Liberal Institutionalism, the failure of the GCC is due to the failure of the GCC's function as a regional organization to oversee its members. Unclear rules and inadequate organizational structure cause violations by its members to occur without anyone being able to control them. Not only that, this problem also resulted in the failure of the GCC to properly resolve conflicts among its members. Many conflicts that occur among its members are ultimately resolved at the bilateral or multilateral level without involving the GCC itself.

Kata Kunci : Gulf Cooperation Council, GCC, Timur Tengah, Organisasi Regional, Wilayah Teluk