Laporkan Masalah

Penerapan Prinsip Menghormati Otonomi Dalam Persetujuan Tindakan Medis Bedah Elektif Risiko Tinggi di Rumah Sakit

ERVIN DYAH AYU M D, Dr. dr. Siswanto Sastrowijoto., Sp. THT-KL (K), M.H.; Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, M.A.

2021 | Tesis | MAGISTER BIOETIKA

Latar belakang: Penghormatan atas otonomi pasien diwujudkan melalui suatu proses yang disebut dengan persetujuan tindakan medis, yang telah menjadi prosedur tetap sebelum dokter melakukan tindakan medis. Keputusan atas terapi pasien yang sebelumnya ada di tangan dokter, berganti menjadi keputusan pasien sebagai pemilik tubuh, yang disebut dengan otonomi pasien. Masih banyak terjadi konflik antara dokter dan pasien dan kadang-kadang berlanjut pada tuntutan hukum, padahal jika penghormatan terhadap otonomi pasien ini dilakukan dengan benar, konflik tersebut dapat diminimalkan. Penelitian ini ingin mengetahui penerapan prinsip menghormati otonomi pasien dalam persetujuan tindakan medis bedah elektif risiko tinggi di rumah sakit serta kendalanya sehingga dapat diberikan rekomendasi solusinya. Metode: Penelitian dilakukan di Surabaya dengan metode kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam kepada lima orang dokter spesialis bedah dan lima orang pasien yang kompeten yang pernah menerima tindakan bedah elektif risiko tinggi. Subjek penelitian dipilih secara purposive sampling dengan snowball, tanpa ada hubungan antarsubjek penelitian. Karena adanya pandemi Covid-19, wawancara dilakukan melalui telepon dan direkam. Hasil wawancara ditranskripsikan kemudian dibuat koding-koding dan dilakukan analisis secara tematik. Hasil: Sebagian subjek penelitian belum sepenuhnya memahami dasar etika dari menghormati otonomi pasien. Subjek memahami persetujuan tindakan medis sebagai wujud tanggung jawab dokter dan sebagai legalitas tindakan dokter semata. Motivasi dalam melakukan persetujuan tindakan medis dan kelengkapan informasi yang disampaikan tidak dilakukan dengan benar secara etika, meski pasien tetap memberikan persetujuannya secara bebas dan sukarela. Meskipun secara administratif dan legalitas, persetujuan tindakan medis sudah dilakukan, tetapi secara etika belum dilakukan dengan baik. Kesimpulan: Perlu ditinjau kembali keputusan pasien dari segi otonominya. Dengan demikian, salah satu rekomendasi penulis adalah perlunya mengajarkan pendidikan bioetika kepada dokter maupun mahasiswa kedokteran.

Background: Respect for patient autonomy is manifested through a process called informed consent, which has become a standard procedure before doctors perform medical treatment. Decision on patient therapy which previously resides within doctor authority has been shifting to patient hand called patient autonomy.. Conflict between doctor and patient remain exist related to the patient autonomy and sometimes bringing to lawsuit. Indeed the conflict could be avoided if the respect on patient autonomy were given. The research aimed to identify implementation of respecting patient autonomy principle in medical treatment of high risk elective surgery in hospital and related problems hence the solutions could be recommended. Method: The research was performed in Surabaya using descriptive qualitative method through depth interview to five surgeons and five competent patients who had received high risk elective surgery treatment. Subject selection was performed using purposive sampling with snowball without research intersubject correlation. Due to Covid-19 pandemy, the interview was conducted by phone and was recorded. The result of interview was transcripted and codings were made before thematic analysis was conducted. Result: Part of research subjects had not been fully understanding about ethic basis of respecting patient autonomy. Subjects perceived informed consent merely as doctor responsibility and as required treatment legality. The motivation underlying informed consent and completeness of the information submitted in informed consent not conducted ethically despite patients give their consents by free will. Coclusion: Despite the informed consent was given according to administrative and legal way, ethically the patient decision need to be reviewed from his/her autonomy standpoint. Hence, the writer recommends the importance of teaching Bioethic subject to doctors and medical students.

Kata Kunci : otonomi pasien, persetujuan tindakan medis, konflik dokter dan pasien, bioetika

  1. S2-2021-435027-abstract.pdf  
  2. S2-2021-435027-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-435027-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-435027-title.pdf