Maskulinitas Feminis Bell Hooks Sebagai Alternatif Maskulinitas Hegemonik

SHILFINA PUTRI W, Rachmad Hidayat PhD

2021 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Penelitian Maskulinitas Feminis Bell Hooks sebagai Alternatif Maskulinitas Hegemonik dilatar belakangi oleh pentingnya melakukan telaah mendalam atas jarak yang hadir di antara laki-laki, perempuan, dan feminisme sebagai konsekuensi dari berlangsungnya maskulinitas hegemonik. Maskulinitas hegemonik adalah konstruksi gender yang menuntut laki-laki untuk melakukan praktik-praktik yang subordinatif terhadap perempuan dan sesama laki-laki demi mewujudkan kelaki-lakian sejati yang patriarkis. Sementara itu feminisme hadir sebagai politik dan gerakan yang berusaha untuk mengakhiri patriarki dan segala bentuk seksisme di dalamnya. Atas latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan keterlibatan laki-laki dalam keberlangsungan maskulinitas hegemonik dan feminisme, (2) menghadirkan pemikiran bell hooks yang dapat menjadi solusi bagi keterlibatan laki-laki dalam reproduksi maskulinitas hegemonik, dan (3) memberikan tinjauan kritis terkait keterlibatan laki-laki dalam reproduksi maskulinitas hegemonik dan kemungkinan keterlibatan mereka ke dalam feminisme melalui perwujudan maskulinitas feminis. Penelitian ini menggunakan model penelitian sistematis-reflektif terkait keterlibatan laki-laki dalam reproduksi maskulinitas hegemonik dan dinamika keterlibatan mereka di dalam feminisme. Keterlibatan laki-laki di dalam dua hal yang kontradiktif ini adalah objek material penelitian yang ditinjau melalui gagasan bell hooks terkait maskulinitas feminis sebagai alternatif dari maskulinitas hegemonik selaku objek formal. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah (1) laki-laki niscaya terlibat dalam proses reproduksi maskulinitas hegemonik namun dapat memilih untuk keluar dan menjadi profeminis, (2) maskulinitas feminis yang digagas bell hooks dapat menjadi solusi dari maskulinitas hegemonik melalui (3) kerjasama laki-laki dan perempuan untuk menghadirkan maskulinitas feminis sebagai proyek feminisme yang dapat menggantikan maskulinitas hegemonik.

Research on Bell Hooks Feminist Masculinity as an Alternative to Hegemonic Masculinity is motivated by the importance of conducting an in-depth study of the distance that exists between men, women, and feminism as a consequence of the ongoing hegemonic masculinity. Hegemonic masculinity is a gender construction that requires men to carry out subordinate practices towards women and men in order to realize true patriarchal manhood. Meanwhile, feminism exists as a politics and a movement that seeks to end patriarchy and all forms of sexism in it. In accordance to the research background, this study aims to (1) explain the involvement of men in the continuation of hegemonic masculinity and feminism, (2) present bell hooks' thoughts which can be a solution for men's involvement in the reproduction of hegemonic masculinity, and (3) provide critical review regarding the involvement of men in the reproduction of hegemonic masculinity and the possibility of their involvement in feminism through the embodiment of feminist masculinity. This study uses a systematic-reflective research model related to men's involvement in the reproduction of hegemonic masculinity and the dynamics of their involvement in feminism. The involvement of men in these two contradictory matters is the material object of this research as it will be analyzed with bell hooks idea of feminist masculinity as an alternative to hegemonic masculinity as the formal object. The conclusions that can be drawn from the results of this study are (1) men are undoubtedly involved in the reproduction process of hegemonic masculinity but can choose to leave and become pro-feminists, (2) feminist masculinity initiated by bell hooks can be a solution of hegemonic masculinity through (3) cooperation between men and women to estabilish feminist masculinity as a feminist project that can replace hegemonic masculinity.

Kata Kunci : Maskulinitas feminis, bell hooks, laki-laki, maskulinitas hegemonik, maskulinitas alternatif, feminisme