Laporkan Masalah

FOREIGN POLICY ANALYSIS: U.S. DECISION TO END FULBRIGHT PROGRAM WITH CHINA AND HONG KONG

ALFIAN NUR RIZQY, Dr. Nur Rachmat Yuliantoro

2021 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Pada tahun 2020, Cina memutuskan untuk menetapkan Hukum Keamanan Nasional terhadap Hong Kong, dan hal ini dilihat sebagai akhir dari otonomi Hong Kong oleh Amerika Serikat. Salah satu respon Amerika Serikat kemudian adalah diterbitkannya Executive Order 139936, yang salah satu isinya adalah penghentian Fulbright Program di Hong Kong dan Cina. Skripsi ini bertujuan untuk mencari alasan di balik disertakannya penghentian program pertukaran masyarakat yang bersifat pendidikan dan budaya dalam respon Amerika Serikat terhadap sebuah isu yang bersifat politik dan ekonomi. Berpusat pada faktor-faktor internal dan eksternal dari keputusan tersebut, skripsi ini menemukan bahwa ambisi Cina untuk mengembangkan teknologi guna pembangunan kekuatan ekonomi dan militernya adalah faktor eksternal yang signifikan di balik penghentian program tersebut. Cina mengembangkan teknologinya antara lain melalui "pencurian" hak kekayaan intelektual Amerika, dengan salah satu metodenya adalah menggunakan mahasiswa pascasarjana dan ilmuwan dari Cina yang belajar di negeri tersebut. Untuk alasan internalnya, merujuk pada the 2017 National Security Strategy, kepresidenan Donald Trump berkepentingan untuk memulihkan dan menjaga dominasi Amerika Serikat di dunia. Diargumenkan juga bahwa "pencurian" hak kekayaan intelektual Amerika oleh Cina telah secara signifikan merusak dominasi negeri tersebut.

In 2020, China decided to enact the new Hong Kong National Security Strategy, and it was considered as the end of Hong Kong's autonomy by the U.S. One of the U.S. responses was enacting the Executive Order 139936, whose points including the termination of Hong Kong and China Fulbright Program. This study aims to discover the reasons why a termination of an educational and cultural exchange program is included in the U.S. response towards a political and economic issue. Focusing on the external and internal factors, it finds that China's ambition to develop its technological capacity in order to build its economy and military is a major external factor behind the termination of the program - due to China "stealing" America's intellectual properties, with the utilization of Chinese students and scientists as one of the methods. Internally, judging from the 2017 National Security Strategy, the U.S. under Donald Trump had been interested in restoring and maintaining American dominance in the world. It is argued that China's "theft" of U.S. intellectual property has significantly affected the latter's dominance negatively.

Kata Kunci : the United States, China, Hong Kong, Fulbright Program, foreign policy.

  1. S1-2021-380942-abstract.pdf  
  2. S1-2021-380942-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-380942-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-380942-title.pdf