REPATRIASI WNI EKS-ISIS KE INDONESIA DITINJAU DARI PANDANGAN UTILITARIANISME JOHN STUART MILL
SALSABILLA NURUL A, Dr. Supartiningsih
2021 | Skripsi | S1 FILSAFATPenelitian yang berjudul 'Repatriasi WNI Eks-ISIS ke Indonesia Ditinjau dari Perspektif Utilitarianisme John Stuart Mill' dilatarbelakangi oleh permasalahan munculnya risiko terorisme dan radikalisme yang terjadi di Indonesia. Penelitian ini ada karena kasus para calon repatriat WNI eks-ISIS yang menginginkan untuk pulang ke Indonesia merupakan permasalahan yang cukup mendesak bagi negara untuk segera diselesaikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dan risiko yang dapat ditimbulkan jika pemerintah memutuskan untuk merepatriasi para WNI eks-ISIS tersebut ke Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan kepustakaan dengan model penelitian yang mengidentifikasi masalah aktual. Penelitian ini mencakup metode hermeneutika filosofis dengan unsur metodis: deskripsi, koherensi intern, dan interpretasi. Penelitian ini menggunakan beberapa tahap, yaitu: megumpulkan data, mengolah data, dan penulisan hasil penelitian. Sumber data yang didapatkan untuk mengetahui aspek utilitarianisme dalam repatriasi WNI eks-ISIS ke Indonesia tersebut yang lalu disusun secara sistematis dan dianalisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama permasalahan repatriasi bukan karena masyarakat tidak memiliki jiwa nasionalisme, tetapi karena faktor propaganda ISIS yang utopis dan berhasil merekrut banyak penganut setia dari warga negara Indonesia. Kedua, terdapat beberapa unsur utilitarianisme dalam penolakan repatriasi tersebut, seperti konsep harm principle atas apa yang para repatriat lakukan sebagai mantan teroris, dan konsep liberty masyarakat dan pemerintah untuk menjunjung tinggi keamanan dan keselamatan Indonesia seluruhnya. Konsep-konsep tersebut didasari pada utilitarianisme, atau keinginan manusia untuk mencari kebahagiaan sebesar-besarnya.
The research titled 'Repatriation of Indonesians Ex-ISIS to Indonesia in John Stuart Mill's Utilitarianism' is situated by some potential risks of terrorism and radicalism that recently occurs in Indonesia. This research that is based on the case of repatriation over ex-ISIS Indonesians who wish to return to Indonesia is an urgent matter for the state to be solved immediately. This research aims to analyze the impacts and risks that could arise if the government decides to repatriate the ex-ISIS Indonesians back to Indonesia. This qualitative research is a literature study that consists of description, internal coherence, and interpretation. This research also used several stages, namely: data collection, data management, and data presentation. The source of the data obtained was to analytilically and systematically foresee the utilitarianism aspect in the process of repatriation the ex-ISIS Indonesians back to Indonesia. The results of the research indicates that, first the problem of repatriation is not because people do not have nationalism, but because of the utopian ISIS propaganda that has succeeded in recruiting many loyal adherents from Indonesians. Second, there are several elements of utilitarianism in the refusal of repatriation, such as the harm principle concept on what repatriates done as former terrorists, and the concept of liberty for the Indonesian government and community to uphold their security and safety of Indonesia as a whole. These concepts are based on utilitarianism, or the human desire to seek happiness as much as possible.
Kata Kunci : repatriasi, utilitarianisme, terorisme, harm principle, ISIS