Laporkan Masalah

Penerapan PSAK 109 pada Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) dalam Mewujudkan Good Zakat Governance: Studi Kasus pada BAZNAS Sleman dan BAZNAS Kota Yogyakarta

LEILA CHANIFAH ZUHRI, Taufikur Rahman, S.E., M.B.A., Ak., CA.

2021 | Skripsi | S1 AKUNTANSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan dan hambatan adopsi PSAK 109 tentang Akuntansi Zakat, Infak, dan Sedekah dalam mendukung terwujudnya Good Zakat Governance di BAZNAS Kota Yogyakarta dan BAZNAS Sleman. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Jenis dan sumber data yang dikumpulkan adalah data primer melalui wawancara dan observasi serta data sekunder melalui dokumen dan laporan tertulis. Pengumpulan data dilakukan dengan studi lapangan dan studi litelatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua BAZNAS telah menerapkan PSAK 109. Terdapat 21 standar yang sesuai, 3 standar yang belum sepenuhnya diimplementasikan, dan 12 standar yang belum diatur di BAZNAS Kota Yogyakarta. Sementara itu, terdapat 18 standar yang sesuai, 5 standar yang belum sepenuhnya diterapkan, dan 13 standar yang belum diatur di BAZNAS Sleman. Kesuksesan implementasi PSAK 109 di BAZNAS Kota Yogyakarta adalah karena adanya kesadaran internal untuk mengadopsi PSAK 109 yang didukung dengan latar belakang pendidikan akuntansi di bagian keuangan. Hambatan yang ditemui dalam menerapkan PSAK 109 adalah karena kurangnya pemahaman auditor eksternal akan kegiatan operasional BAZNAS dan PSAK 109. Sementara itu, pengadopsian PSAK 109 di BAZNAS Sleman masih dilakukan karena adanya kewajiban, bukan atas kesadaran internal sehingga tingkat motivasi penerapan masih rendah. Selain itu, latar belakang pendidikan pegawai di bidang keuangan yang tidak berasal dari akuntansi serta kurangnya sosialisasi menjadi hambatan utama dalam adopsi PSAK 109. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa penerapan PSAK 109 dapat turut mewujudkan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam Good Zakat Governance.

This research aims to analyze the implementation and barriers of PSAK 109s' adoption concerning Zakat, Infaq, and Alms accounting in supporting the realization of Good Zakat Governance in BAZNAS Yogyakarta and BAZNAS Sleman. The research method used is qualitative with a case study approach. The researcher uses primary and secondary data. Data collection was carried out by field and literature studies. The results showed that both have implemented PSAK 109. There are 21 appropriate standards, 3 standards that haven't been fully implemented, and 12 standards that haven't been regulated in BAZNAS Yogyakarta. Meanwhile, there are 18 appropriate standards, 5 standards that haven't been fully implemented, and 13 standards that haven't been regulated in BAZNAS Sleman. The success of implementing PSAK 109 at BAZNAS Yogyakarta is due to internal motivation to adopt PSAK supported by accounting educations background in the finance department. The obstacles encountered are due to a lack of understanding by the external auditors. Meanwhile, the adoption of PSAK 109 in BAZNAS Sleman is due to the obligation, so there is a lack of motivation. Also, the educational background of employees in the finance department that doesn't relate to accounting and lack of socialization are the main obstacles in the adoption of PSAK 109. Besides, it can be concluded that the application of PSAK 109 can contribute to realizing the principles of transparency and accountability in Good Zakat Governance.

Kata Kunci : hambatan, implementasi, PSAK 109, transparansi, akuntabilitas, Good Zakat Governance, zakat, infak, sedekah

  1. S1-2017-411773-abstract.pdf  
  2. S1-2017-411773-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-411773-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-411773-title.pdf  
  5. S1-2021-411773-abstract.pdf  
  6. S1-2021-411773-bibliography.pdf  
  7. S1-2021-411773-tableofcontent.pdf  
  8. S1-2021-411773-title.pdf