Laporkan Masalah

Dinamika Perkembangan Kampung Kerajinan berbasis UMKM (Studi di Kampung Kerajinan Keparakan Kidul Yogyakarta)

ROY WIJAYA KUSUMA, Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si.

2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika yang ada di Kampung Kerajinan Keparakan Yogyakarta. Penulis ingin mengetahui penyebab tidak berkembangnya industri kerajinan Keparakan Kidul. Terdapat permasalahan internal dan eksternal terkait stagnasi yang terjadi di Kampung Kerajinan Keparakan Kidul. Dalam menganalisis stagnasi di Kampung Kerajinan Keparakan Kidul, penelitian ini menggunakan teori Clifford Geertz. Teori involusi dari Clifford Geertz berkaitan erat dengan stagnasi perkembangan usaha pada industri kerajinan Keparakan. Selanjutnya, dalam menganalisis aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan usaha kerajinan berbasis UMKM, penelitian ini menggunakan konsep Kompleksitas dan permasalahan industri kecil dari Limpelius dan Thoma. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan deskriptif analitis. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Kriteria informan yaitu pengurus Koperasi, pelaku usaha kerajinan Keparakan dan pemerintah melalui Disperindag. Peneliti melakukan penelitian dengan observasi lapangan. Peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan 10 informan yang terdiri dari 1 orang pengurus koperasi, 2 pengrajin kulit, 2 pengrajin tas, 4 pengrajin vinyl dan 1 dari pihak Disperindag DIY. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat beberapa hambatan dan tantangan yang menyebabkan adanya stagnasi dalam perkembangan usaha kerajinan di Kampung Kerajinan Keparakan. Hambatan tersebut adalah kesulitan permodalan yakni berupa permasalahan perputaran modal usaha, pemenuhan bahan baku yang berupa kelangkaan pada saat tertentu, keterbatasan pencatatan keuangan yang masih berupa pencatatan sederhana, permasalahan distribusi dan jaringan pemasaran yaitu ketidakmampuan pengrajin beradaptasi dengan penggunaan teknologi informasi. Selain itu keberadaan peran koperasi yang sudah berkurang juga menjadi salah satu faktor adanya stagnasi perkembangan di Kampung Kerajinan Keparakan. Dari keterangan informan dan pengamatan peneliti, maka diperoleh kesimpulan bahwa keterbatasan disfungsi kelembagaan koperasi menjadi penyebab terbesar adanya stagnasi perkembangan usaha di Kampung Kerajinan Keparakan. Hal tersebut dikarenakan peran koperasi awalnya mampu menjadi solusi atas permasalahan permodalan, pemasaran, pelatihan peningkatan kualitas produk, lembaga formal yang menjadi rujukan pemerintah dalam penyaluran bantuan. Kata kunci: Industri Kerajinan, UMKM, Stagnasi

This study aims to see the business dynamics in Keparakan Craft Village, Yogyakarta. The writer wants to look further at the causes of under-development in the handicraft industry of that village. There are internal and external factors related to stagnation that occur in Keparakan Kidul Craft Village. In analyzing the stagnation in Keparakan Kidul Craft Village, this study employed the Clifford Geertz theory. Clifford Geertz's theory of involution is closely related to the stagnation of business development in the Keparakan handicraft industry. Moreover, in analyzing the aspects that affect the development of SME-based handicraft businesses, this study integrated the concept of complexity and small industry problems from Limpelius and Thoma. This research used a descriptive qualitative method with an analytical descriptive approach. The respondents of this study were selected using the purposive sampling technique. The criteria for informants were the management of cooperatives, the handicraft entrepreneurs at Keparakan, and the government employee through the Industry and Trade Agency. The researcher collected the data via field observations. It included interviews with 10 respondents consisting of 1 cooperative manager, 2 leather craftsmen, 2 bag craftsmen, 4 vinyl craftsmen, and 1 civil worker from the DIY Department of Industry and Trade. It was found that several hurdles and challenges cause the stagnation in handicraft businesses in Keparakan Craft Village. These obstacles include capital difficulties, specifically in the business capital turnover, the scarcity of raw materials at a certain time, constraints in financial records in a simple format, distribution, and marketing problems. It was difficult for the local entrepreneurs to expand their market because they were unable to adapt to information technology. In addition, the role of cooperatives in society has diminished thus creates stagnation in Keparakan Craft Village. According to the informants and researchers' observations, the dysfunction of cooperative institutions is the major cause of the stagnation in business development in Keparakan Craft Village. The role of cooperatives was vital as they should be a solution to problems with capital, marketing, and product quality improvement training. They should also be the formal institutions that become the government's reference in distributing aids. Keywords: Handicraft industry, SME, stagnation

Kata Kunci : Industri Kerajinan, UMKM, Stagnasi

  1. S1-2020-384245-abstract.pdf  
  2. S1-2020-384245-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-384245-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-384245-title.pdf