Performativitas dan Konstruksi Subjek sebagai Agen Kekerasan: Studi Kasus Perempuan Pembom Bunuh Diri Boko Haram

NI MADE DINA TANTRIANI PARIATA, Dr. Lukmanul Hakim, MA

2021 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Skripsi ini mengkaji fenomena perempuan pembom bunuh diri Boko Haram menggunakan perspektif gender, dengan fokus pada pembentukan agensi kekerasan di kalangan perempuan. Boko Haram adalah organisasi teroris yang merekrut perempuan sebagai kombatan dengan jumlah terbesar dibanding organisasi teroris lainnya. Setidaknya terdapat dua wacana dominan bagaimana fenomena ini dijelaskan. Pertama, kekerasan yang dilakukan perempuan pembom bunuh diri Boko Haram tidak sesuai dengan norma gender yang partriarkis dalam komunitas Hausa-Fulani di timur laut Nigeria. Kedua, terlepas dari tindak kekerasannya, para perempuan ini acap kali dipersepsikan sebagai korban. Menggunakan teori feminisme pascastrukturalis oleh Judith Butler, skripsi ini berargumen bahwa keterlibatan perempuan dalam kekerasan Boko Haram tidak dapat dilihat sebatas pada kerangka instrumental, tetapi harus ditempatkan dalam proses tentang bagaimana keagenan perempuan dalam kekerasan itu terbentuk. Melalui diskursus dan performativitas, pembentukan keagenan kekerasan ini berjalan bersamaan dengan proses konstruksi gender dalam konteks sosio-historis Nigeria.

This study examines the phenomenon of female suicide bombers (FSB) Boko Haram using gender perspective, focusing on the construction of female agency in violence. Boko Haram is a terrorist organization that recruits the largest number of women as combatants compared to other terrorist organizations. There are at least two dominant discourses on how this phenomenon is explained. First, the violence perpetrated by Boko Haram's FSBs does not conform to patriarchal gender norms in the Hausa-Fulani community in the northeastern region of Nigeria. Second, regardless of their violent acts, FSBs are often perceived as victims. Using the poststructuralist feminism theory by Judith Butler, this paper argues that women's participations in Boko Haram violence cannot be seen as limited to an instrumental framework, but must be placed in the process of how women's agency in violence is formed. Through the discourse and performativity approach, the construction of violent agency goes hand in hand with the gender construction in the Nigerian socio-historical context.

Kata Kunci : Feminisme Pascastrukturalis, Diskursus, Performativitas, Boko Haram, Nigeria, Perempuan Pembom Bunuh Diri / Poststructuralist Feminism, Discourse, Performativity, Boko Haram, Nigeria, Female Suicide Bombers