Laporkan Masalah

KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH PADA LAHAN ANDIL KELOMPOK TANI HUTAN "MANDIRI" DI KALIBIRU, KABUPATEN KULON PROGO

SYAIFUDIN ZUHRI, Prof. Dr. Erny Poedjirahajoe, M.P.

2021 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Ditinggalkannya lahan andil oleh anggota kelompok tani hutan kemasyarakatan (KTHKm) "Mandiri" Kalibiru menyebabkan lahan menjadi minim usikan manusia berupa aktivitas penggarapan lahan. Diduga lahan mengalami suksesi sekunder yang dapat dilihat pada komunitas tumbuhan bawahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi, tingkat keanekaragaman dan kesamaan jenis komunitas tumbuhan bawah pada lahan yang masih digarap, digarap lalu ditinggalkan, dan tidak digarap sama sekali serta untuk mengetahui signifikansi perbedaan faktor lingkungan pada ketiga jenis lahan. Penelitian dilakukan di areal kerja kelompok tani hutan kemasyarakatan (KTHKm) "Mandiri", Hutan Lindung Kalibiru, RPH Sermo, BDH Kulon Progo dengan luas 29 hektar. Metode yang digunakan adalah petak ukur kuadrat berukuran 2 meter x 2 meter. Petak ukur ditempatkan secara proportional stratified random sampling dengan intensitas sampling (IS) 0,1%. Variabel data meliputi jenis dan jumlah tumbuhan bawah serta variabel lingkungan seperti suhu udara, kelembaban udara, intensitas cahaya matahari, dan pH tanah. Analisis data meliputi Indeks Nilai Penting (INP), Indeks Diversitas (ID), Indeks Similaritas (IS), dan uji statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis tumbuhan bawah pada lahan digarap terdiri atas 68 jenis dari 29 famili, pada lahan ditinggalkan terdiri atas 58 jenis dari 28 famili, dan pada lahan tidak digarap terdiri atas 33 jenis dari 19 famili. Nilai Indeks Diversitas pada lahan digarap sebesar 2,22; pada lahan ditinggalkan sebesar 2,18; dan pada lahan tidak digarap sebesar 2,33. Nilai Indeks Similaritas antara lahan digarap dengan lahan ditinggalkan sebesar 76,56%, antara lahan digarap dengan lahan tidak digarap sebesar 53,47%, dan antara lahan ditinggalkan dengan lahan tidak digarap sebesar 52,75%. Variabel suhu udara, kelembaban udara, dan intensitas cahaya matahari terdapat perbedaan yang signifikan pada ketiga jenis lahan. Sedangkan variabel pH tanah tidak ada perbedaan yang signifikan pada ketiga jenis lahan.

The abandonment of share-land by members of the Kalibiru "Mandiri" community forest farmer group has caused the land to be minimized by human activity in the form of land cultivation activities. It is suspected that the land has experienced secondary succession which can be seen in the understorey community. This study aims to determine the composition, level of diversity and similarity of understorey communities on land that is still being cultivated, cultivated, then abandoned, and not cultivated at all and to determine the significance of differences in environmental factors in the three types of land. The research was conducted in the working area of the Community Forestry Farmer Group (KTHKm) "Mandiri", Kalibiru Protected Forest, RPH Sermo, BDH Kulon Progo with an area of 29 hectares. The method used is a square measuring square measuring 2 meters x 2 meters. The plots were placed using proportional stratified random sampling with a sampling intensity (IS) of 0.1%. Data variables include the type and number of undergrowth and environmental variables such as air temperature, humidity, sunlight intensity, and soil pH. Data analysis includes Importance Value Index (INP), Diversity Index (ID), Similarity Index (IS), and statistical tests. The results showed that the composition of understorey species on cultivated land consisted of 68 species from 29 families, on abandoned land consisted of 58 species from 28 families, and on untreated land consisted of 33 species from 19 families. The value of the Diversity Index on cultivated land is 2.22; on abandoned land 2.18; and on uncultivated land 2,33. The Similarity Index value between cultivated land and abandoned land was 76.56%, between cultivated land and uncultivated land was 53.47%, and between abandoned land and unused land was 52.75%. There are significant differences in the variables of air temperature, humidity, and sunlight intensity in the three types of land. Meanwhile, there was no significant difference in soil pH for the three types of land.

Kata Kunci : Lahan Andil, Komunitas Tumbuhan Bawah, Kalibiru

  1. S1-2021-393984-Abstract.pdf  
  2. S1-2021-393984-Bibliography.pdf  
  3. S1-2021-393984-Tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-393984-Title.pdf