Laporkan Masalah

Warga Berdaya Sebagai Subpolitik dan Kampanye Jogja Asat: Penolakan Pembangunan Hotel dan Apartemen di Yogyakarta

SAQIB FARDAN AHMADA, Prof. Dr. Susetiawan

2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Artikel ini berawal dari kampanye Jogja Asat yang digunakan oleh Warga Berdaya dalam melakukan penolakan hotel dan apartemen di Yogyakarta. Konsep subpolitik menjadi pilihan untuk menganalisis kasus tersebut. Dengan uraian di atas, penelitian ini mengajukan pertanyaan utama yaitu bagaimana proses Warga Berdaya sebagai fenomena subpolitik menolak atas pembangunan hotel dan apartemen di Yogyakarta melalui kampanye Jogja Asat. Proses penelitian dilakukan dengan metode kualitatif melalui pendekatan studi kasus dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Warga Berdaya bukan merupakan organisasi formal, melainkan sebuah koalisi warga yang juga terhubung dengan organisasi masyarakat sipil lain sepertiWahana Lingkungan Hidup (WALHI), Indonesian Visual Art Archive (IVAA), hingga Watchdoc. Pada prosesnya, Warga Berdaya telah menjadi bagian dari subpolitik yang aktivitasnya tidak hanya sekedar berkampanye tentang kelestarian lingkungan. Warga Berdaya juga turut memberdayakan masyarakat menuju kesadaran kritis terhadap lingkungan dan membangun jejaring dengan berbagai pihak yang mengalami keresahan akibat perkembangan hotel dan apartemen dalam industri pariwisata di Yogyakarta.

This article takes a case of Jogja Asat campaign used by Warga Berdaya in rejecting hotels and apartments in Yogyakarta. This writing uses the concept of subpolitics to analyze the case. By the description above mentioned, the main question of this research is how the process of Warga Berdaya, as a subpolitics phenomenon, in rejecting the construction hotels and apartments in Yogyakarta through Jogja Asat campaign. The research was conducted with qualitative method through case study approach, with descriptive analysis. The results of this study show that Warga Berdaya is not a formal organization, but rather a coalition of citizens that is also connected to other civil society organizations such as Wahana Lingkingan Hidup (WALHI), Indonesian Visual Art Archive (IVAA), and Watchdoc. On its process, Warga Berdaya has become a subpolitics whose activities are not only campaigning for environmental sustainability but also empowering the community towards critical awareness of the environment and built a network with various actors who experienced unrest due to the construction of hotels and apartments in this region.

Kata Kunci : Subpolitik, Warga Berdaya, Hotel dan Apartemen

  1. S1-2020-399391-abstract.pdf  
  2. S1-2020-399391-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-399391-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-399391-title.pdf