Laporkan Masalah

KOMUNITAS SIKH DI JAKARTA PADA TAHUN 1900-1954

MUHAMMAD RIDHO MUKTI, Dr. Mutiah Amini M.Hum

2021 | Skripsi | S1 SEJARAH

Tekonologi pada abad ke19 membawa dunia menjadi tempat yang lebih terjangkau. Disaat yang sama, perkembangan kapitalisme di dunia membawa banyak kesempatan baru bagi para imigran untuk mencari penghidupan yang lebih layak di tempat lain. Dengan dengan demikian, adalah suatu yang lumrah menemui sebuah komunitas migran di tanah yang asing. Persamaan latar belakang yang mereka miliki menjadi pemersatu komunitas ini. Didatangkannya pekerja-pekerja dari India ke perkebunan di Sumatra adalah buktinya. Orang-orang Sikh sendiri terbawa oleh arus ini dan akhirnya membentuk komunitasnya. Krisis ekonomi yang melanda dunia pada dekade 1930an, membuat Sikh berada diantara dua pilihan antara pulang, atau bertahan. Bagi mereka yang bertahan, mereka menemukan harapan baru yang benama Jakarta. Disana mereka akan membentuk sebuah kelompok minoritas yang berkarakter sekaligus disegani oleh minoritas lain bahkan pribumi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah tang terdiri dari pengumpulan sumber, verifikasi, dan intepretasi. Hasil dari penelitian tersebut kemudian diolah menjadi historiografi. Sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian ini berupa arsip, koran, majalah, dan buku. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya pembentukan sebuah komunitas migran yang akan digambarkan melalui melalui aktivitas sosial-ekonomi mereka. Dengan kata lain tentang bagaimana mereka datang dan beradaptasi disini, juga tentang Perkembangan keseharian mereka sebagai penganut Sikhisme di sebuah negri yang asing.

Technology in the nineteenth century made the world a more affordable place. At the same time, the development of capitalism in the world brings many new opportunities for immigrants to find a more decent living elsewhere. As such, it is commonplace to encounter a migrant community on a foreign land. The common backgrounds they have unite this community. The arrival of workers from India to plantations in Sumatra is proof. The Sikhs themselves were carried away by this flow and eventually formed their community. The economic crisis that hit the world in the 1930s, made the Sikhs between two choices between returning, or surviving. For those who survive, they find new hope that is known as Jakarta. There they will form a minority group whose character is respected by other minorities and even the natives. This study uses historical research methods consisting of source collection, verification, and interpretation. The results of the research were then processed into historiography. The sources used in this research are archives, newspapers, magazines and books. The results of this study indicate the formation of a migrant community that will be represented through their socio-economic activities. In other words, how they come and adapt here, also about their daily development as Sikhists in a foreign country.

Kata Kunci : Sikh, Jakarata, Komunitas Migran

  1. S1-2021-383911-abstract.pdf  
  2. S1-2021-383911-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-383911-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-383911-title.pdf