SMARTPHONE DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT TEKNOLOGI, RELASINYA DENGAN EKSISTENSI MANUSIA

ARI ABI AUFA, Dr. Rizal Mustansyir dan Dr. Septiana Dwiputri Maharani

2021 | Disertasi | DOKTOR FILSAFAT

Fenomena penggunaan smartphone yang terjadi secara masif hampir di segala lapisan masyarakat menjadi landasan penelitian ini. Perubahan nilai dan pola hubungan masyarakat terjadi secara langsung namun tidak kasat mata membuat sebagian masyarakat terlena dengan fungsi dan peran yang dimainkan oleh perangkat komunikasi ini. Smartphone tidak lagi sekedar alat komunikasi an sich, namun telah membentuk sejenis budaya baru dan menggeser budaya lama, baik dalam interaksi sosial maupun dalam kehidupan yang dijalankan manusia. Penelitian ini mengambil judul Smartphone Dalam Perspektif Filsafat Teknologi, Relasinya Dengan Eksistensi Manusia yang bertujuan untuk menemukan hakikat smartphone dalam perspektif filsafat teknologi serta mengungkap relasinya dengan eksistensi manusia, baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Penelitian ini adalah penelitian tentang problem aktual, yaitu tentang keberadaan smartphone dalam kehidupan manusia. Smartphone sebagai objek material akan dikaji menggunakan filsafat teknologi sebagai objek formal untuk mencari hakikat smartphone. Analisis hasil dilakukan dengan tahapan-tahapan berikut: interpretasi, induksi, deduksi, kesinambungan historis, komparasi, holistika, heuristika, dan deskripsi. Berdasar penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal: a. Smartphone mengubah cara manusia melihat dunia. Dunia, melalui smartphone, bukan lagi merupakan alam material dengan segala sifat dan kemegahannya, melainkan menjadi sekedar citra digital yang bisa dimanipulasi secara digital pula. b. Karena relasi manusia-smartphone-dunia bersifat dialektis atau timbal balik, maka manusia sebagai pengguna smartphone pun menjadi citra digital. Manusia, dengan menjadi citra digital, bisa dengan leluasa memasuki dunia maya dan menjelajah keseluruh ruang maya tanpa batas. Saat manusia memasuki dunia maya, manusia menanggalkan segala atribut ragawinya dan menentukan identitas virtualnya secara mandiri. Manusia, dengan smartphonenya bisa menjadi apapun dan siapapun. Smartphone membebaskan manusia dari 'belenggu' ragawi dan hanya menyisakan citra digital dua dimensi saja. c. Smartphone mengubah cara manusia dalam memahami dunia. Smartphone adalah epistemologi baru, sebuah sarana mendapatkan informasi dan pengetahuan. Kata smart pada smartphone menunjukkan kemampuan gawai ini dalam menyediakan jawaban atas segala pertanyaan penggunanya.

The phenomenon of smartphone use that occurs massively in almost all levels of society is the basis for this research. Changes in the values and patterns of public relations occur directly but are invisible to make some people complacent about the functions and roles played by this communication device. Smartphones are no longer just a means of communication, but have formed a kind of new culture and shifted the old culture, both in social interactions and in human life. This research takes the title Smartphone in the Perspective of Technological Philosophy, Its Relation to Human Existence which aims to discover the essence of smartphones in the perspective of technological philosophy and reveal its relationship with human existence, both as individual beings and social beings. This study is a study of the actual problem, about the existence of smartphones in human life. Smartphones as material objects will be studied using technological philosophy as a formal object to find the essence of smartphones. The result analysis is carried out in the following stages: interpretation, induction, deduction, historical continuity, comparison, holistic, heuristics, and description. Based on the research that has been done, several things can be concluded: a. Smartphones change the way humans see the world. The world, through smartphones, is no longer a material nature with all its properties and splendor, but becomes just a digital image that can be manipulated digitally as well. b. Because the human-smartphone-world relationship is dialectical or reciprocal, humans as smartphone users also become digital images. Humans, by becoming a digital image, can freely enter the virtual world and explore the entire virtual space indefinitely. When humans enter the virtual world, humans lose all their physical attributes and determine their virtual identity independently. Humans, with their smartphones can be anything and anyone. Smartphones frees humans from physical 'shackles' and leaves only two-dimensional digital images. c. Smartphones change the way humans understand the world. Smartphone is a new epistemology, a means of getting information and knowledge. The word smart on a smartphone shows the ability of this device to provide answers to users' questions.

Kata Kunci : Smartphone, filsafat teknologi, citra digital, dunia maya