Laporkan Masalah

Pemberdayaan Penyandang Disabilias oleh Pusat Pemberdayaan Disabilitas Mitra Sejahtera (PPDMS) (Studi Tentang Pusat Pemberdayaan Disabilitas Mitra Sejahtera Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta )

ERLY YENISKA H, Danang Arif Darmawan, S.Sos., M. Si

2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan oleh semua kalangan termasuk oleh kelompok penyandang disabilitas. Pemberdayaan pun digunakan sebagai strategi mengentaskan penyadang difabel dari kondisi tidak menguntungkan seperti stigma negatif dari masyarakat, diskriminasi di hampir semua aspek, pengabaian hingga termarginalisasi dari arus pembangunan. Sebelum terbentuk menjadi Pusat Pemberdayaan Disabilitas Mitra Sejahtera (PPDMS), lembaga tersebut merupakan DPO atau Dissabled People Organsation (Organisasi Penyandang Disabilitas) yang dibentuk oleh Pusat Rehabilitasi Yakkum. Kini, PPDMS mampu melakukan pemberdayaan penyandang disabilitas secara mandiri dan melakukan advokasi hak-hak penyandang disabilitas bersama lembaga swadaya masyarakat lainnya. Strategi yang dilakukan PPDMS dalam melakukan pemberdayaan penyandang disabilitas dilakukan dengan empat tahap yakni; tahap pendekatan, tahap penyadaran, tahap pengkapasitasan dan tahap pendayaan. Dalam proses pemberdayaan penyandang disabilitas juga ada proses pemberian kekuasaan kepada penyandang disabilitas melalui pembentukan Kelompok Pemberdayaan Disabilitas desa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dan implementasi upaya pemberdayaan penyandang disabilitas yang dilakukan oleh Pusat Pemberdayaan Disabilitas Mitra Sejahtera di Desa Nglipar, Kecamatan Nglipar Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Konsep teori yang digunakan sebagai alat analisis penelitian ini adalah konsep penyandang disabilitas, konsep pemberdayaan masyarakat dan konsep pemberdayaan difabel. Desain penelitian yang dipilih adalah analisis deskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi. Objektivitas data yang diperoleh menggunakan teknik triangulasi. Hasil dari penelitian yang dilakukan dapat mendeskripsikan pembentukan organisasi penyandang disabilitas yang berkembang menjadi pusat pemberdayaan difabel, proses pemberdayaan yang dilakukan yakni dengan empat tahap pendekaan, penyadaran, pengkapasitasan dan pendayaan. Proses pendekatan adalah proses terlama dan terberat. Pada proses penyadaran, tujuan utama adalah untuk membangun pemahaman bahwa penyandang disabilitas mampu dan bisa menolong diri sendiri. Pada tahap pengkapasitasan, pengurus lebih fleksibel dengan menyesuaikan apa yang menjadi kebutuhan anggota. Melalui pembentukan Kelompok Pemberdayaan Difabel desa yang diinisiasi oleh PPDMS, penyandang disabilitas memiliki wewenang mengelola organisasi penyandang disabilitas tinggkat desa itu sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan penyandang disabilitas di wilayah masing-masing. Melalui PPDMS pula, hak-hak penyandang disabilitas dapat di advokasi sehingga kepentingan anggota penyandang disabilitas dapat terpenuhi melalui PPDMS. Kata kunci: Pemberdayaan masyarakat, Penyandang disabilitas, Organisasi Penyandang disabilitas

Community empowerment can be carried out by all groups, including groups of people with disabilities. Empowerment is also used as a strategy to alleviate survivors with disabilities from unfavorable conditions such as negative stigma from society, discrimination in almost all aspects, neglect to marginalization from the flow of development. Before being formed as the Mitra Sejahtera Disability Empowerment Center (PPDMS), this institution was a DPO or Dissabled People Organization (Organization for Persons with Disabilities) formed by the Yakkum Rehabilitation Center. Now, PPDMS is able to empower persons with disabilities independently and advocate for the rights of persons with disabilities with other non-governmental organizations. The strategy carried out by PPDMS in empowering persons with disabilities is carried out in four stages, namely; the approach stage, the awareness stage, the capacitating stage and the empowerment stage. In the process of empowering persons with disabilities there is also a process of giving power to persons with disabilities through the formation of a village Disability Empowerment Group. The purpose of this study was to determine the impact and implementation of empowerment efforts for persons with disabilities carried out by the Mitra Sejahtera Disability Empowerment Center in Nglipar Village, Nglipar District, Gunungkidul Regency, Yogyakarta. The theoretical concept used as an analysis tool in this research is the concept of persons with disabilities, the concept of community empowerment and the concept of empowerment with disabilities. The research design chosen was descriptive qualitative analysis, data collection was carried out by observation, interviews, literature study and documentation. The objectivity of the data obtained using triangulation techniques. The results of the research conducted can describe the formation of organizations of persons with disabilities that have developed into centers of empowerment with disabilities, the empowerment process carried out is with four stages of approach, awareness, capacity building and empowerment. The approach process is the longest and heaviest process. In the awareness process, the main goal is to build an understanding that people with disabilities are capable and can help themselves. At the capacitating stage, the board is more flexible by adjusting what the members need. Through the formation of the village Disability Empowerment Group initiated by PPDMS, persons with disabilities have the authority to manage organizations of persons with disabilities at the village level in accordance with the aspirations and needs of persons with disabilities in their respective areas. Also through PPDMS, the rights of persons with disabilities can be advocated so that the interests of members of persons with disabilities can be fulfilled through PPDMS. Keywords: Community empowerment, Persons with disabilities, Disabled Persons Organizations

Kata Kunci : Pemberdayaan masyarakat, Penyandang disabilitas, Organisasi Penyandang disabilitas

  1. S1-2020-399364-abstract.pdf  
  2. S1-2020-399364-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-399364-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-399364-title.pdf  
  5. S1-2021-399364-abstract.docx  
  6. S1-2021-399364-abstract.pdf  
  7. S1-2021-399364-bibliography.docx  
  8. S1-2021-399364-bibliography.pdf  
  9. S1-2021-399364-tableofcontent.pdf  
  10. S1-2021-399364-title.pdf