Laporkan Masalah

SKENARIO PENGELOLAAN WILAYAH KEPESISIRAN BERKELANJUTAN KABUPATEN BUTON SELATAN, PROVINSI SULAWESI TENGGARA

LA ODE ALISYUKUR, Prof. Dr. rer.nat. Muh Aris Marfai, S.Si., M.Sc; Dr. Eko Haryono, M.Si.

2020 | Disertasi | DOKTOR ILMU LINGKUNGAN

Wilayah kepesisiran Kabupaten Buton Selatan memiliki keunikan ekosistem yang banyak. Wilayah ini mempunyai sumberdaya alam kepesisiran dan permasalahan serta pemanfaatannya, terutama menyangkut trade off antara kepentingan ekonomi dan perlindungan (reservasi) ekologi. Pada aspek pengelolaan lingkungan, permasalahan yang muncul di wilayah kepesisiran Buton Selatan adalah yang berkaitan dengan aspek biofisik, ekonomi dan sosial/budaya. Dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menyusun skenario pengelolaan lingkungan wilayah kepesisiran Buton Selatan berkelanjutan yang bersinergi dan saling menguntungkan semua pemangku kepentingan tanpa mengabaikan prinsip perlindungan (konservasi) ekologi. Dari analisis prospektif menghasilkan tiga skenario pengelolaan lingkungan wilayah kepesisiran Buton Selatan yaitu, skenario moderat-optimistik, skenario progresif-optimistik dan skenario konservatif optimistik. Hasil dari expert judgment menunjukan bahwa, skenario konservatif-optimistik yang selaras antar pertumbuhan ekonomi dan melindungi (preservasi) ekologi merupakan skenario yang implementatif (hasil penilaian) pada pengelolaan lingkungan wilayah kepesisiran berkelanjutan Buton Selatan. Model pengelolaan lingkungan wilayah kepesisiran Buton Selatan dirancang menggunakan sistem dinamik berdasarkan diagram simpal kausal yang ditetapkan sebelumnya. Input utama model yang diperoleh melalui analitic hierarchy process (AHP). Hasil analisis menggunakan AHP menunjukkan, bahwa alternatif kebijakan yang memperoleh prioritas untuk diimplementasikan adalah mengelola lingkungan wilayah kepesisiran Buton Selatan dengan kawasan industri perikanan ramah lingkungan dengan tetap fokus pada potensi kepesisiran dan sumberdaya daerah. prioritas berikutnya adalah mengelola lingkungan wilayah kepesisiran Buton Selatan sebagai kawasan eco-industri tourism yang berorientasi pada industri pariwisata ramah lingkungan.

The coastal zone of South Buton Regency consists of unique ecosystems and abundant natural resources, but facing problems, mainly in terms of conflict between economic and ecological interests. This study aims to set up scenarios for sustainable coastal zone management (SCZM) in South Buton Regency that are synergistic and benefit all stakeholders, without disregarding the principals of ecological conservation. Data were collected by interviews and field observations and were analyzed using a prospective analysis. Results of the study are in the form of information encompassing the effects and interactions of key factors of the successfulness of both the SCZM and the implementation scenarios of the coastal zone management (CZM) in South Buton based on the stakeholders desires. Three environmental management scenarios were assessed, namely: the conservative-pessimistic scenario, in which refinements for the key factors are at minimum levels, the moderate-optimistic scenario, in which refinements for the key factors are about 50%, and the progressive-optimistic scenario, in which all the key factors are addressed for refinements. Results of this study show that the moderate-optimistic scenario was the most suitable scenario to be implemented for the sustainable coastal zone management in South Buton Regency, follows by progressive-optimistic and conservative-pessimistic scenarios, respectively.

Kata Kunci : Wilayah Kepesisiran, Faktor-faktor Kunci, Analisis Prospektif, Skenario Pengelolaan Lingkungan

  1. S3-2020-373788-abstract.pdf  
  2. S3-2020-373788-bibliography.pdf  
  3. S3-2020-373788-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2020-373788-title.pdf