Laporkan Masalah

Analisis Spasial Kesesuaian Lahan Tanaman Teh (Camellia sinensis) di Daerah Istimewa Yogyakarta Menggunakan Sistem Informasi Geografis

ARSITA PURNAMASARI, Dr. Agung Putra Pamungkas, STP, M.Agr; Dr. Nafis Khuriyati, STP., M.Agr

2021 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu minuman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di berbagai negara. Indonesia sebagai salah satu negara penghasil teh memiliki peran cukup penting dalam kegiatan ekspor-impor teh. Pada tahun 2018, Indonesia mengekspor teh dengan volume total 49,038 ton ke berbagai negara. Teh-teh tersebut dihasilkan dari beberapa kebun teh yang ada di Indonesia, salah satunya DIY. DIY memiliki kebun teh di kecamatan Samigaluh dan Girimulyo dengan total luas areal seluas 136,50 Ha pada tahun 2019. Selain itu, DIY menjadi salah satu kawasan pertanian nasional komoditas prioritas pengembangan teh. Dalam pengembangan komoditas teh tersebut, Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY memiliki rencana strategis dengan membuat roadmap pengembangan komoditas unggulan perkebunan. Analisis kesesuaian lahan menjadi salah satu langkah pre-assessment dalam pengembangan komoditas teh karena tidak semua lahan cocok ditanami teh. Perubahan iklim akibat pemanasan global menyebabkan beberapa lahan mengalami perubahan peruntukkan berdasarkan kesesuaian lahannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian lahan tanaman teh di DIY dan meramalkan kesesuaian lahan untuk tanaman teh berdasarkan peramalan perubahan iklim dari Worldclim tahun 2070. Objek penelitian ini yaitu lahan teh yang ada di DIY dengan metode overlay analysis dalam analisis spasial (keruangan) menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Selain itu, penelitian ini menerapkan MaxEnt untuk mendapatkan peramalan distribusi spesies. Kelas S2 merupakan hasil lahan terbaik untuk tanaman teh yang tersebar di Kabupaten Kulon Progo yaitu di Kecamatan Samigaluh dan Girimulyo dengan luas total yang bisa digunakan untuk pengembangan teh seluas 1.784,74 Ha. Pada tahun 2070, lahan teh mengalami perubahan letak dan luas berdasarkan peramalan iklim Worldclim, lahan yang cocok untuk ditanami teh hanya terdapat di kecamatan Samigaluh seluas 526 Ha.

Tea (Camellia sinensis) is a widely consumed beverage by people in various countries. Indonesia as one of the tea-producing countries has an important role in tea export-import activities. In 2018, Indonesia exported tea with a total volume of 49.038 tons to various countries. These teas are produced from several tea plantation in Indonesia, one of which is Special Region of Yogyakarta. This province has tea plantation in the sub-districts of Samigaluh and Girimulyo with a total area of 136,50 Ha in 2019. In addition, Special Region of Yogyakarta is one of the national agricultural areas prioritized for tea development. In order to develop the tea commodity, The Forestry and Plantation Office of Special Region of Yogyakarta has a strategic plan by making a roadmap for developing plantation priority commodities. Land suitability analysis is one of the pre-assessment steps in the development of the tea commodity because not all land is suitable for growing tea. Climate change due to global warming has caused some land use changes based on land suitability. This study aims to analyze the suitability of land for tea plants in Special Region of Yogyakarta and predict the suitability of land for tea plants based on climate change forecasting from Worldclim in 2070. The object of this research is the tea fields in Special Region of Yogyakarta with the overlay analysis method in spatial analysis using Geographical Information Systems (GIS). In addition, this study applies MaxEnt to obtain species distribution forecasts. An S2 class is the best land yield for tea plants spread in Kulon Progo Regency, namely in Samigaluh and Girimulyo districts with a total area that can be used for tea development of 1.784,74 hectares. In 2070, the tea field will change its location and area based on Worldclim climate forecasts. There is only 526 hectares of land suitable for growing tea in the Samigaluh district.

Kata Kunci : Tanaman Teh, Kesesuaian Lahan, Analisis Spasial, Proyeksi Lahan

  1. S1-2021-400445-abstract.pdf  
  2. S1-2021-400445-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-400445-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-400445-title.pdf