Laporkan Masalah

TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PRODUKSI DAUN TANAMAN KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi Powell) PADA POLA TANAM KEBUN DAN PLONG PLONGAN DI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN BOJONEGORO

FARHAN AHMAD NEZAR, Dr. Ir. Ronggo Sadono

2021 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Pembangunan perkebunan kayu putih di KPH Bojonegoro bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan di masa depan dimana terdapat dua pola tanam yang berbeda untuk menunjang pengelolaannya, yaitu Kebun dan Plong plongan. Namun, kinerja pertumbuhan tegakan kayu putih pada kedua pola tanam tersebut masih belum dievaluasi meskipun informasi tersebut sangat dibutuhkan oleh pengelola hutan. Oleh karena itu, penelitian ini dirancang untuk mengukur tingkat kelangsungan hidup dan produksi daun kayu putih pada dua rancangan penanaman berbeda di KPH Bojonegoro. Pengumpulan data dilakukan di tiga perkebunan kayu putih berbeda yang terletak di BKPH Nglambangan, Tengger, dan Clanggap. Di setiap lokasi, sejumlah petak pengambilan sampel berukuran 20 x 20 m ditempatkan secara acak di setiap pola tanam. Total plot sampling dalam penelitian ini mencapai 30 yang tersebar merata di setiap pola tanam. Analisis data diolah dengan menggunakan statistik deskriptif untuk mengidentifikasi estimasi interval parameter yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kelangsungan hidup tegakan kayu putih untuk setiap pola tanam mencapai 46,49% (Kebun) dan 67,06% (Plong plongan). Produksi daun tanaman kayu putih pada setiap pola tanam berkisar antara 4,35 - 7,36 ton ha-1 (Kebun) dan 7,11 - 9,86 ton ha-1 (Plong plongan). Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan pola tanam Plong plongan memberikan tingkat kelangsungan hidup dan produksi daun yang lebih baik untuk pengelolaan kayu putih di KPH Bojonegoro.

Development of cajuput plantation in KPH Bojonegoro aims to maintain the future viability of company wherein there are two different planting design for supporting its management, namely Kebun and Plong plongan. However, the growth performance of cajuput stand in both planting designs is still not evaluated even though this information are importantly required by forest managers. Therefore, this study was designed to measure the survival rate and leaves production of cajuput at two different planting designs in KPH Bojonegoro. Data collection was conducted in three different cajuput estates that located in BKPH Nglambangan, Tengger, and Clanggap. In every site, a number of sampling plot 20 x 20 m was placed randomly in each planting design. Total sampling plots in this study reached 30 which evenly distributed in every planting design. Data analysis was processed using descriptive statistics to identify the interval estimation of observed parameters. Results demonstrated the survival rate of cajuput stand for each planting design reached 46,49% (Kebun) and 67,06% (Plong plongan). The leaves production of cajuput plantation in every planting design ranged 4,35 - 7,36 ton ha-1 (Kebun) and 7,11 - 9,86 ton ha-1 (Plong plongan). Based on these results, it indicated that the use of planting design Plong plongan provided better survival rate and leaves production for cajuput management in KPH Bojonegoro.

Kata Kunci : Kayu Putih, Pola Tanam, Produksi Daun, Tingkat Kelangsungan Hidup; Cajuput, Planting Design, Survival Rate, Leaves Production.

  1. S1-2021-398307-Abstract.pdf  
  2. S1-2021-398307-Bibliography.pdf  
  3. S1-2021-398307-Tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-398307-Title.pdf