Laporkan Masalah

Pusat Pelatihan Ketrampilan Eks Lokalisasi Dolly dengan Pendekatan Citra Bangunan

Nafianty Fitria Mayasari, Diananta Pramitasari, S.T., M.Eng., Ph.D.

2020 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Kawasan Dolly merupakan kawasan yang sudah dikenal dengan tempat lokalisasi, atau prostitusi yang cukup luas di kota Surabaya. Budaya prostitusi itu menimbulkan banyak kontra, hingga pada akhirnya lokalisasi tersebut resmi ditutup. Namun, setelah resmi ditutup, masyarakat mengalami hilangnya mata pencaharian, dan berkurangnya pendapatan yang cukup drastis. Pemerintah pun mengeluarkan program untuk mengembangkan kapasitas masyarakat, dan mengembangkan kampung wisata, namun hasilnya masih belum optimal. Setelah diteliti lebih lanjut dengan data, ternyata masalah juga berakar pada kurangnya sarana pendidikan di kawasan. Selain itu, Ketika dilihat secara langsung menuju kawasan, citra kampung wisata belum terbentuk dengan baik. Fungsi pusat pelatihan bermaksud untuk mendukung program masyarakat dalam mengembangkan kapasitas masyarakat, dalam bidang alih profesi, pendidikan, dan pelatihan, untuk menciptakan pola pikir baru yang lebih berwawasan, sehingga pilihan hidup mereka tidak hanya terbatas pada budaya buruk yang sudah tertanam sejak lama. Melalui pendekatan citra bangunan, atraksi kawasan bisa meningkat, dan meningkatkan citra kawasan secara umum, dengan menciptakan citra baru yang berlawanan dengan yang sudah terpatri sejak lama. Pra rancangan ini berusaha untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi, sosial, dan spasial, dengan cara arsitektural.

Dolly district is well-known for a quite big red-light district in Surabaya. The culture has formed so many cons, until the government decided to close it for good. However, after its officially closed, the citizen run into many job losses, and drastic income reduction. To deal with this, government made programs to develop skills, and make tourism village in the district, but the solution is still not optimal. After doing some data research about the population, it is shown that the problem is underlying in the lack of educational facilites. And in context of developing tourism village, the district itself is not yet imaging a strong tourism image. The aim of choosing a training facility is to support the government programs to develop individual skills through education and training, to change their job, so the citizen could have more options to work and make money. And the building image itself is an architectural approach to increase the district image, from changing the old bad image of prostitution into a better positive image. This pre-design phase is trying to solve the economy, social and spatial problems, through architecture.

Kata Kunci : Dolly, Pusat Pelatihan, Citra Bangunan

  1. S1-2020-378748-abstract.pdf  
  2. S1-2020-378748-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-378748-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-378748-title.pdf