Laporkan Masalah

Analisis Daya Saing Daerah di Kawasan Perbatasan Kalimantan Barat

PUJA DANIA ALMIRA, Dr. Lutfi Muta'ali, S.Si., M.Si.

2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Analisis daya saing daerah kawasan perbatasan merupakan salah satui upaya dalam meningkatkan kesejahteraan dan mencegah ketertinggalan kawasan perbatasan Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing daerah kawasan perbatasan, serta merumuskan strategi penigkatan daya saing kawasan perbatasan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Teknik Penskalaan dan Tipologi Klassen. Adapun daya saing daerah di kawasan perbatasan Kaliantan Barat diukur dengan lima indikator utama yaitu indikator ekonomi daerah, investasi, konektivitas, infrastruktur/fasilitas wilayah dan sumber daya manusia yang dibobotkan dengan metode Multi Factor Evaluation Process. Hasil analisis tipologi wilayah dan peringkat daya saing dipadukan dan menghasilkan tipologi daya saing daerah kawasan perbatasan yang nantinya dijadikan sebagai acuan dalam merumuskan strategi peningkatan daya saing kawasan perbatasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah perbatasan Kalimantan Barat memiliki tipologi daerah berdaya saing tinggi relatif tertinggal. Adapun hasil peringkat daya saing dari tertinggi dan terendah yaitu Kabupaten Sanggau, Sintang, Sambas, Sanggau, Kapuas Hulu dan Bengkayang. Sintang menjadi kabupaten dengan tipologi paling baik yaitu daerah beraya saing tinggi dan berkembang cepat. Strategi untuk meningkatkan daya saing perbatasan Kalimantan Barat adalah memaksimalkan potensi daerah berdaya saing tinggi dan melakukan berbagai pembangunan perbatasan di bidang infrastruktur, produktivitas perekonomian,sumber daya manusia, pariwisata dan investasi dengan tetap menjaga kelestarian alam.

Kawasan perbatasan memiliki berbagai potensi ekonomi yang sangat strategis untuk mendukung pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Kawasan perbatasan di provinsi Kalimantan Barat masih mengalami kertinggalan pembangunan yang ditandai dengan rendahnya produktivitas daerah serta adanya ketetapan daerah tertinggal. Oleh karena itu, diperlukan adanya peningkatan daya saing sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan dan mencegah ketertinggalan kawasan perbatasan Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing daerah kawasan perbatasan, serta merumuskan strategi penigkatan daya saing kawasan perbatasan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Teknik Penskalaan dan Tipologi Klassen. Adapun daya saing daerah di kawasan perbatasan Kaliantan Barat diukur dengan lima indikator utama yaitu indikator ekonomi daerah, investasi, konektivitas, infrastruktur/fasilitas wilayah dan sumber daya manusia yang dibobotkan dengan metode Multi Factor Evaluation Process. Hasil analisis tipologi wilayah dan peringkat daya saing dipadukan dan menghasilkan tipologi daya saing daerah kawasan pebatasan yang nantinya dijadikan sebagai acuan dalam merumuskan strategi peningkatan daya saing kawasan perbatasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah perbatasan Kalimantan Barat memiliki tipologi daerah relatif tertinggal. Adapun hasil peringkat daya saing dari tertinggi dan terendah yaitu Kabupaten Sanggau, Sintang, Sambas, Sanggau, Kapuas Hulu dan Bengkayang. Sintang menjadi kabupaten dengan tipologi paling baik yaitu daerah beraya saing tinggi dan berkembang cepat. Strategi untuk meningkatkan daya saing perbatasan Kalimantan Barat adalah memaksimalkan potensi daerah berdaya saing tinggi dan melakukan berbagai pembangunan perbatasan di bidang infrastruktur, produktivitas perekonomian, sumber daya manusia, pariwisata dan investasi dengan tetap menjaga kelestarian alam.

Kata Kunci : daya saing daerah, tipologi klassen, teknik penskalaan

  1. S1-2020-393533-abstract.docx.pdf  
  2. S1-2020-393533-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-393533-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-393533-title.pdf