Hubungan Kebijakan Dana Desa Terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia Tahun 2015 - 2019
DEWI KARTIKA SARI, Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc.
2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAHKemiskinan merupakan permasalahan rumit yang terus dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Permasalahan kemiskinan menimbulkan kerentanan bagi seseorang atau sekelompok orang yang berakibat pada kualitas kehidupan yang rendah. Yang mana kualitas kehidupan yang rendah akan memicu keterbatasan dalam menghadapi permasalahan lainnya sehingga dapat dikatakan kemiskinan sebagai permasalahan yang kompleks. Desa sebagai unit administrasi terkecil bersentuhan langsung dengan masyarakat diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan kemiskinan secara nyata. Kebijakan dana desa merupakan salah satu upaya pemerintah dalam pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dari kebijakan dana desa yang diterapkan terhadap pengentasan permasalahan kemiskinan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari Kementerian Keuangan dan Badan Pusat Statistika. Sampel penelitian mencangkup seluruh provinsi di Indonesia yang menerima alokasi dana desa. Waktu pengamatan adalah lima tahun sebelum dan sesudah pengalokasian dana desa. Alat analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Sederhana untuk menguji pengaruh, Indeks Theil untuk menganalisis ketimpangan distribusi dana desa, dan Moran Scatter Plot’s untuk menyajikan informasi autokorelasi spasial tingkat kemiskinan. Hasil analisis menunjukkan dana desa telah disitribusikan secara merata sesuai dengan formula alokasi yang ditetapkan. Namun, dana desa tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan tingkat kemiskinan. Hal tersebut dikarenakan formula pengalokasian dana desa belum memprioritaskan kondisi kemiskinan tiap wilayah sehingga fungsi alokasi belum efektif menurunkan kemiskinan dibuktikan dengan adanya peningkatan tingkat kemiskinan pada tahun pertama dan kedua pengalokasian dana desa serta pola kemiskinan sebelum dan sesudah digulirkan dana desa relatif sama.
Poverty has become a complex problem faced by Indonesia. This problem creates vulnerability for a person or group of people with a low quality of life. In turn, the low quality of life leads to limitations in facing other problems. Thus, it can be said that poverty is a complex problem. Village, as the smallest administrative unit in direct contact with peoples, is expected to solve poverty in real term. The village fund policy is an effort made by the government to spread development equally and alleviate poverty. The purpose of this research is to analyze the extent to which village fund policy affects poverty level in Indonesia. This research implemented quantitative approach by using secondary data obtained from the Kementerian Keuangan and Badan Pusat Statistika. The research samples were all provinces in Indonesia that received village fund allocation. The observation time in this research is five years before and after the allocation of village funds. The analytical tools used in this research were Simple Linear Regression to examine the effect, Theil's Index to analyze the unequal distribution of village fund, and Moran's Scatter Plot to present information on spatial autocorrelation of poverty level. The research results show that village fund has been distributed evenly in accordance to stipulated allocation formula. However, it is shown that village fund has no significant effect on reducing the poverty level. The reason is because the formula used for allocating village fund has not prioritized poverty conditions of all regions, so the allocation has not been effective, which is evidenced by an increase in poverty in the first and second years of village fund allocation and relatively similar pattern of poverty before and after the distribution of village fund.
Kata Kunci : pengentasan kemiskinan, dana desa, pengaruh, formula alokasi