Laporkan Masalah

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Kawasan Lindung Sekitar Gunung Slamet, Kabupaten Banyumas Tahun 2008 & 2019

BILLA APRILLIA, Dr. rer. pol. Dyah Widiyastuti, ST., MCP.

2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Gunung Slamet memiliki hutan seluas 52.617 hektar, dengan sepertiga dari luas wilayahnya merupakan hutan lindung yaitu kira-kira sebesar 20.000 ha. Kabupaten Banyumas merupakan wilayah dengan luas hutan lindung terbesar yaitu sekitar 9.887,6 ha. Peningkatan kegiatan pertanian di daerah sekitar kawasan lindung yang terus berkembang ke arah hutan lindung, memicu adanya perubahan penggunaan lahan. Kegiatan pengolahan lahan untuk pertambangan juga ditemukan di kawasan hutan lindung Gunung Slamet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan di Kawasan hutan lindung Gunung Slamet, sehingga dapat diketahui penggunaan lahan bukan hutan di Kawasan hutan lindung. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data berupa data sekunder yang didapatkan dari pemerintah daerah, dan dokumen pemerintah yaitu peraturan-peraturan yang berkaitan terutama yang berhubungan dengan hutan lindung, serta dokumen pemerintah lain yang memuat informasi yang dibutuhkan. Analisis data sekunder dilakukan pada hasil proses pengolahan data menggunakan ArcGis dan Microsoft Excel yang berupa data kuantitatif untuk menentukan luas penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan, serta pola perubahan penggunaan lahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selama kurun waktu 11 tahun, terjadi perubahan penggunaan lahan di kawasan hutan lindung di sekitar Gunung Slamet sebesar 913,96 ha atau sekitar 9,24%. Lahan penambangan terbuka bukan sirtu merupakan perubahan penggunaan lahan yang cukup besar berada pada ketinggian kira-kira 1250-1950 meter di atas permukaan laut, menutupi 0,71% kawasan hutan atau 69,81 ha. Lokasi tersebut merupakan area eksplorasi awal dari pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Baturraden. Perubahan tertinggi terjadi pada penggunaan lahan semak/belukar yang dikonversi menjadi lahan hutan kembali sebesar 352,16 ha. Penambahan luas wilayah administrasi Kabupaten Banyumas di kawasan hutan lindung juga menjadi salah satu faktor adanya perbedaan penggunaan lahan, yaitu seluas 122,01 ha. Perubahan penggunaan lahan sangat jelas terlihat pada area penambangan yang memanjang di kawasan hutan lindung, serta adanya lahan pertanian di sekitar Igir Klanceng yaitu perbatasan antara Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Brebes.

Mount Slamet has 52.617 hectares of forest with one third of its area being protected forest, wich is approximately 20.000 hectares. Banyumas Regency has the largest area of protected forest around 9.887,6 hectares. The increased of agricultural activities around protected area, that continue to develop toward protected forest could be the trigger of land use change. Mining also found in the area of protected forest. The aim of this research is to determine the changes of land use protected forest of Mount Slamet, so that it can be known the non-forest land use in the protected forest area. This research used quantitative approach with descriptive method. The data was obtained from local governments in the form of secondary data such as related regulations, especially those that related with the protected forest, as well as other government documents that contain the required information. Secondary data analysis was used to determine the result of data processing with ArcGis and Microsoft Excel that formed quantitative data to determine the area of land use, land use changes, and the pattern of land use change. The result of this research indicated that over the past 11 years, about 913,96 ha or about 9,24% of protected forest area has been changed. the upland forest has been changed into mining land use area that located at altitude approximately 1250-1950 meters above the sea level, covering 0,71% of forest area or 69,81 hectares. That location was the initial exploration area of the Baturraden Geothermal Power Plant (PLTP). The highest land use change was identified in shrub areas of land use that convert into forest land use for about 341,96 ha. The administrative changes of Banyumas Regency in the protected forest was also the factor of land use change for about 122, 01 ha. Land use change for mining found elongated in protected forest, As well as the agricultural land around Igir Klanceng, which is located on the border between Banyumas and Brebes Regencies.

Kata Kunci : penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan, pola perubahan penggunaan lahan

  1. S1-2020-393518-abstract.pdf  
  2. S1-2020-393518-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-393518-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-393518-title.pdf