EVALUASI IMPLEMENTASI CLINICAL PATHWAY PREEKLAMSIA BERAT TANPA KOMPLIKASI BERDASARKAN CARA PERSALINAN DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
AGNES CLAUDIA, Dr.dr.Rizaldy T. Pinzon,Sp.S,M.Kes; Dr.dr.Andreasta Meliala,DPH.,M.Kes.,MAS
2020 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKATLatar belakang: Angka kematian ibu di dunia masih tinggi. Preeklamsia merupakan penyebab kematian ibu tertinggi di dunia dan kedua di Indonesia. Tuntutan pelayanan kesehatan yang tinggi, teknologi kesehatan yang semakin maju serta pelayanan kesehatan Indonesia yang memasuki Universal Health Coverage, menuntut Rumah Sakit untuk menyediakan pelayanan yang efektif dan efisien. Clinical pathway dikenal sebagai salah satu alat penjamin mutu dan biaya. Keberadaan clinical pathway perlu selalu dievaluasi dan dikaji penggunaannya. Tujuan: mengevaluasi implementasi clinical pathway kasus preeklamsia berat tanpa komplikasi terhadap length of stay dan cost of treatment di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr Margono Soekarjo Purwokerto Metode: Jenis Penelitian yang digunakan adalah kohort retrospektif. Data yang diambil adalah data sekunder. Sampel penelitian adalah semua pasien preeklamsia berat yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, diambil secara purposive, lalu diikuti riwayat perkembangannya selama melakukan perawatan di RSUD Margono Soekarjo melalui data rekam medis. Data dibedakan berdasarkan cara persalinan spontan dan sectio caesar. Pengolahan data antara kelompok terpapar dan tidak terpapar clinical pathway menggunakan uji independent t-test. Hasil : Dari 431 pasien preeklamsia berat tahun 2019, diperoleh 225 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, 111 sampel melahirkan secara spontan terbagi menjadi 60 sampel terpapar clinical pathway dan 51 sampel tidak terpapar clinical pathway; dan 114 sampel melahirkan secara sectio caesar terbagi menjadi 52 sampel terpapar clinical pathway dan 62 sampel tidak terpapar clincial pathway. Penelitian menunjukkan secara umum tidak terdapat perbedaan bermakna pada length of stay (p=0.469) dan cost of treatment (p=0.417). Tidak terdapat perbedaan bermakna pada length of stay dan cost of treatment pada kelompok persalinan spontan (p=0.195 dan p=0.341) dan sectio caesar (p=0.583 dan p=0.176). Kesimpulan : Implementasi clinical pathway sebagai upaya untuk melengkapi perundang-undangan merupakan bagian penting dari perwujudan good clinical governance. Namun dalam pelaksanaannya, penggunaan clincal pathway belum dimanfaatkan secara maksimal. Keberhasilan penerapan clinical pathway dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari SDM, organisasi, kebijkan dan faktor luar. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait faktor ketidakberhasilan penerapan clinical pathway di RSUD Margono Soekarjo.
Background: Preeclampsia is the leading cause of maternal mortality worldwide and the second in Indonesia. The high demands for health services, increasingly advanced health technology, and Indonesian health services started to implement Universal Health Coverage require hospitals to provide effective and efficient services. Clinical Pathway as a means of quality and cost assurance needs to be evaluated and studied for its use. Objective: To evaluate the implementation of clinical pathway of severe preeclampsia cases without complications on the length of stay and cost of treatment at Prof. Dr Margono Soekarjo Regional Public Hospital, Purwokerto. Methods: This study used a retrospective cohort design with a secondary data through medical record. The sample was all patients with severe preeclampsia who met the inclusion and exclusion criteria which selected purposively, then we followed their medical history during treatment at Margono Soekarjo Hospital through medical record data. The data was analyzed using the independent t-test. Multiple linear regression analysis method was used to analyze the effect of confounding variables on the outcome. ¬Results and Discussion: The data were obtained from 225 samples of patients with severe preeclampsia in 2019 who met the inclusion and exclusion criteria, consisting of 112 samples were exposed to the clinical pathway and 113 samples were not exposed to the clinical pathway. This study showed no significant difference in length of stay (p = 0.469) and cost of treatment (p = 0.417). The success of implementing clinical pathways was influenced by various factors, such as organizational staff, policies, and external factors. Conclusion: The clinical pathway at Prof. Dr. Margono Soekarjo Regional Public Hospital has not been implemented optimally. It is necessary to do further research related to the unsuccessful factors of implementing clinical pathways at Prof. Dr. Margono Soekarjo Regional Public Hospital
Kata Kunci : clinical pathway, implementsi clinical pathway, preeklamsia, clinical pathway, clinical pathway implementation, preeclampsia