Laporkan Masalah

Konstruksi Sosial Haji Orang Bugis ( Studi Fenomenologi Suku Bugis di Kabupaten Bone)

NURHALIDA HS, Dr. M. Falikul Isbah, G.D.Soc., MA

2020 | Tesis | MAGISTER SOSIOLOGI

ABSTRAKSI Ibadah haji merupakan ibadah rutin yang dilakukan setiap tahun oleh umat Islam dari berbagai negara yang memiliki perbedaan latar belakang etnis, ras, sosial dan budaya yang berbeda-beda sehingga perbedaan latar belakang tersebut melahirkan konstruksi sosial haji dikalangan umat Muslim seperti yang dilakukan oleh orang Bugis. Orang Bugis mengkonstruksi Haji dalam bentuk pakaian haji sebagai bentuk manifestasi. Maka dari itu, penelitian ini ingin mengetahui bagaimana masyarakat Bugis terkini mengkonstruksi kehajian mereka, dan apa makna dibalik konstruksi tersebut. Penelitian ini mengambil setting suku Bugis di kabupaten Bone provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi menggunakan sembilan orang Informan. Informan pada penelitian ini adalah orang yang sudah melaksanakan ibadah haji. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, analisis dokumen, dan pengumpulan data primer dan sekunder. Teknik analisis data Pertama, membuat pembagian makna pengalaman haji karena setiap informan memaknai berbeda-beda terkait haji. Kedua, reduksi data dan eliminasi. Ketiga, membuat klaster dan menuliskan tema terhadap makna pengalaman setiap informan kemudian uji validasi data dengan triangulasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pertama, bahwa konstruksi pakaian haji orang Bugis dibentuk sebelum berangkat haji (pra haji) dan saat proses pelaksanaan ibadah haji. Pra haji dikonstruksi dalam keluarga, anggota keluarga diharuskan mengikuti jejak orang tua untuk melaksanakan ibadah haji dan mengenakan pakaian haji. Kemudian konstruksi haji saat proses pelaksanaan ibadah haji melalui ritual mappatoppo dari ritual ini melahirkan tiga corak varian haji yaitu tradisional, modern, dan moderat. Tiga corak varian haji yang terbentuk kemudian melalui proses identifikasi untuk memilih corak varian tertentu yang akan digunakan melalui pertimbangan pendidikan, akses teknologi, status sosial, pengetahuan agama, pekerjaan, lingkungan, dan generasi. Kedua, ibadah haji merupakan reproduksi stratifikasi sosial pada orang Bugis sebagai salah satu standar kualitas ideal orang Bugis. ketiga, makna konstruksi sosial haji adalah sebagai kontrol sosial, modifkasi (kreatifitas), identitas orang Bugis, legitimasi, kepatuhan terhadap yang memiliki otoritas, pembuktian keyakinan atau bentuk ketaatan beragama, dan eksklusif. Kata Kunci : Konstruksi, Makna, Pakaian, Haji.

ABSTRACT Pilgrimage is annual worship that is implemented every year by Muslims all over the world who have different ethnic, racial, social and cultural backgrounds so that these differences make the social construction of Hajj among Muslims as practiced by the Bugis tribe. Bugis tribe shapes social construct Hajj by hajj dress as manifestation. Therefore, this research wants to know how the Bugis people in the current situation construct their Hajj, and what is the construction meaning. This research setting the Bugis tribe in Bone district South Sulawesi. This research uses a qualitative method with a phenomenological approach using nine informants. Informants in this study are people who have pilgrimaged. Data collection techniques used interviews, observation, documentation, document analysis, and primary and secondary data collection. Data analysis techniques first, make a sharing of the meaning of the Hajj experiences because each informant has different interpretations related to Hajj. Second, reduction data and elimination. Third, create clusters and write down themes about the meaning of each informant's experience, then test the data validation by triangulation and drawing conclusions. The results showed first, that the construction of the Bugis Hajj dress was formed before leaving for Hajj (pre-hajj) and during the process of Hajj. Pre-hajj is constructed in the family, family members are required to follow in the footsteps of their parents to carry out the pilgrimage and wear hajj dress. Then the construction of the hajj during the process of pilgrimage through the mappatoppo ritual of this ritual shapes into three variants of the hajj, traditional, modern, and moderate. The three variants of hajj are formed then go through the identification process to choose certain variant styles through considerations of education, access to technology, social status, religious knowledge, work, environment, and generation. Second, the pilgrimage is a reproduction of social stratification among Bugis people as one of the ideal quality standards for Bugis people. Third, the meaning of the social construction of Hajj is social control, modification (creativity), Bugis identity, legitimacy, obedience to those who have authority, proving beliefs or forms of religious obedience, and exclusivity. Keywords: Construction, Meaning, Dress, Hajj.

Kata Kunci : Kata Kunci : Konstruksi, Makna, Pakaian, Haji.

  1. S2-2020-434377-Abstract..pdf  
  2. S2-2020-434377-Abstract.pdf  
  3. S2-2020-434377-Bibliography.pdf  
  4. S2-2020-434377-Tableofcontent..pdf  
  5. S2-2020-434377-TableofContent.pdf  
  6. S2-2020-434377-Title.pdf