Laporkan Masalah

PERATAAN LABA, PENEGAKAN STANDAR AKUNTANSI, DAN PENGAWASAN PRUDENSIAL BANK: STUDI PADA PERIODE PERUBAHAN STANDAR AKUNTANSI PENURUNAN NILAI PINJAMAN

RACHMAT SALEH H, Singgih Wijayana, M.Si., Ph.D.

2020 | Tesis | MAGISTER SAINS AKUNTANSI

Penelitian ini menginvestigasi implikasi IFRS 9 terhadap praktik perataan laba bank. Model expected credit loss yang diperkenalkan pada IFRS 9 diprediksi berpotensi menimbulkan sejumlah permasalahan. Masalah tersebut utamanya disebabkan oleh diperkenankannya pertimbangan dan diskresi yang lebih besar kepada manajer dalam membentuk provisi kerugian pinjaman. Selanjutnya, penelitian ini juga mencoba untuk menginvestigasi peran dari pihak institusional dalam membentuk perilaku perataan laba manajer bank. Menggunakan sampel bank di 30 negara pengadopsi penuh IFRS, penelitian ini menemukan bahwa tidak terjadi peningkatan praktik perataan laba setelah IFRS 9 berlaku secara efektif. Namun demikian, penelitian ini menemukan bahwa aktivitas perataan laba bank nyatanya cenderung dipengaruhi oleh faktor institusional, yaitu penegak standar akuntansi dan pengawas prudensial bank. Temuan tersebut mengkonfirmasi meskipun IFRS 9 mengandung subyektifitas dan memberikan fleksibilitas yang tinggi kepada manajer bank, namun nyatanya intensi manajer untuk melakukan praktik perataan laba masih sangat dipengaruhi oleh tekanan dari pihak institusional.

This study investigates the implications of IFRS 9 on banks' income smoothing practices. The expected credit loss model introduced in IFRS 9 is predicted to have the potential to lead to several problems. These problems are mainly caused by allowing greater judgment and discretion to managers in establishing provisions for loan losses. Furthermore, this study also tries to investigate the role of institutional factors in shaping the income smoothing behavior of banks' managers. Using a sample of banks in 30 countries that fully adopted IFRS, this study finds there was no increase in income smoothing practices after IFRS 9 became effective. However, this study finds that banks' income smoothing activities tend to be influenced by institutional factors, namely accounting standards enforcement, and banks prudential supervision. These findings confirm that even though IFRS 9 contains subjectivity and provides high flexibility to banks' managers. The managers' intention to perform income smoothing practice is still heavily influenced by institutional pressure.

Kata Kunci : IFRS, Industri Perbankan, Perataan Laba, Provisi Kerugian Pinjaman, Penegakan Standar Akuntansi, Pengawasan Prudensial Bank

  1. S2-2020-421997-abstract.pdf  
  2. S2-2020-421997-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-421997-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-421997-title.pdf