Laporkan Masalah

GERAKAN SAMIN MELAWAN RENCANA PENDIRIAN PABRIK SEMEN DI PATI JAWA TENGAH

ENKIN ASRAWIJAYA, Dr. Bambang Hudayana, M.A.; Dr. Pujo Semedi Hargo Yuwono, M.A.

2020 | Disertasi | DOKTOR ILMU-ILMU HUMANIORA

Penelitian ini mengangkat permasalahan pada gerakan sosial tolak pabrik semen yang dilakukan oleh komunitas Samin di Dusun Bombong, Pati. Ada dua perusahaan semen yang ingin masuk ke Pati, yaitu PT Semen Indonesia dan PT Sahabat Mulia Sakti. Penelitian dilakukan secara etnografi dalam kurung waktu dua tahun dengan melibatkan para aktor dan agensi gerakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi konflik intern dalam komunitas Samin Bombong dalam menanggapi rencana pendirian pabrik semen. Selain itu, kelompok Samin penolak pendirian pabrik semen juga berhadapan dengan masyarakat umum yang mendukung pendirian pabrik semen. Ada beberapa alasan lahirnya gerakan Samin menolak pendirian pabrik semen di Pati yang di kategorikan dalam permasalahan lingkungan, ekonomi, sosial, budaya dan politik. Gerakan ini mengusung tema lingkungan dan ekonomi lokal (ekopopulisme). Penyebaran ideologi gerakan dilakukan oleh agensi baik secara diseminasi maupun difusi. Upaya penyebaran ideologi gerakan ini, banyak mendapatkan hasil positif dari petani Kendeng hingga terbentuklah organisasi gerakan dengan nama Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK). Atas peran agensi, perlawanan inipun mendapatkan banyak dukungan melalui berbagai jejaring, baik dari berbagai NGO, akademisi, dan komunitas pemuda. Dukungan dan bantuan dari NGO mulai dari memfasilitasi gerakan hingga perlawanan di jalur advokasi melalui YLBHI, WALHI dan JATAM. Aksi perlawanan dilakukan dengan cara public transcript dari mulai aksi demonstrasi, cor kaki, happy art, long march, hingga melalui jalur litigasi. Gerakan ini diidentikan dengan gerakan petani. Agensi membangun pola kekuatan yang heterogen. Kekuatan terbesarnya selain komunitas Samin adalah petani Kendeng. Kedua massa ini memiliki hubungan solidaritas yang kuat. Pengaruh dari gerakan petani transnasional mewarnai strategi gerakan yang dibentuk. Agensi berhasil menggabungkan ide perlawanan Saminisme dengan gerakan petani kontemporer untuk menjadi sebuah gerakan sosial baru melawan pemodal dan penguasa.

This study raises the problem of the social movement of rejecting cement factories through the grassroots group Samin community in Bombong Hamlet, Pati. There are two cement companies that want to enter Pati, namely PT Semen Indonesia and PT Sahabat Mulia Sakti. The research was carried out ethnographically within a period of six months involving actors and movement agencies. The results showed that there was an internal conflict within the Samin Bombong community in response to this conflict, besides the Samin group who opposed the establishment of a cement factory also faced the general public who supported the establishment of a cement factory. There are several reasons for the birth of the Samin movement to refuse the construction of a cement factory in Pati which is categorized in environmental, economic, social, cultural and political issues. This movement carries the theme of the environment and local economy (ecopopulism). The spread of movement ideology is carried out by the agency both by dissemination and diffusion. Efforts to spread the ideology of this movement, many positive results from farmers Kendeng to form a movement organization called Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK). For the role of the agency, even this resistance received a lot of support through various networks, both from various NGOs, academics, and the youth community. Support and assistance from NGOs ranging from facilitating movements to resistance in the advocacy pathway through YLBHI, WALHI and JATAM. The resistance was carried out by means of public transcripts ranging from demonstrations, cast legs, happy art, long marches, through litigation. This movement is identified with the peasant movement. Agency builds heterogeneous patterns of power. His biggest strength apart from the Samin community is the Kendeng farmers. The two masses have a strong solidarity relationship. The influence of the transnational peasant movement colored the movement's strategy. The agency succeeded in combining the idea of Saminism resistance with the contemporary peasant movement to become a new social movement against investors and state.

Kata Kunci : Gerakan Samin, Pabrik Semen, Negara, Kapitalis

  1. S3-2020-405392-abstract.pdf  
  2. S3-2020-405392-bibliography.pdf  
  3. S3-2020-405392-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2020-405392-title.pdf