Laporkan Masalah

Sistem Komunikasi dalam Literasi Kesehatan Mental (Studi Kasus Yayasan SATUNAMA Yogyakarta Periode Tahun 2017-2020)

ETIK ANJAR FITRIARTI, Dr. Rahayu, S.IP., M.Si., M.A.

2020 | Tesis | MAGISTER ILMU KOMUNIKASI

Orang dalam gangguan jiwa (ODGJ)hingga saat ini masih mendapatkan stigma dan perlakuan buruk dari masyarakat. Menurut Riskesdas Kemenkes RI tahun 2018 prevalensi gangguan jiwa berat pada penduduk Indonesia 7 per mil. Salah satu provinsi dengan prevalensi gangguan jiwa berat terbanyak adalah DI Yogyakarta. Selain itu masih terdapat kasus pemasungan ODGJ khususnya di DI Yogyakarta. Hal ini menjadi salah satu permasalahan kesehatan mental pada masyarakat. Yayasan SATUNAMA merupakan satu-satunya lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Yogyakarta yang bekerja untuk isu kesehatan mental dengan dua jenis pendekatan yaitu rehabilitasi berbasis masyarakat (RBM) dan rehabilitasi berbasis institusi (RBI).Dalam penelitian ini peneliti ingin menjelaskan bagaimana sistem komunikasi dalam literasi kesehatan mental yayasan SATUNAMA pada program kesehatan jiwa. Penelitian ini menggunakan tradisi sibernetika dengan pendekatan teori sistem Niklas Luhmann yaitu selection of information, selection ofutterance, selection of understanding dan diferensiasi terkait informasi yang berkaitan dengan komponen atau unsur-unsur literasi kesehatan mental. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus intrinsik sebab peneliti ingin memahami secara lebih baik dan mendalam tentang kasus tersebut. Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara (open-ended), observasi partisipan dan juga dokumentasi yang relevan dengan kasus untuk mendukung data primer. Temuan penelitian menunjukkan bahwa SATUNAMA memaknai permasalahan kesehatan mental merupakan akibat kurangnya kesadaran masyarakat. SATUNAMA cukup adaptif dalam mengatasi kompleksitas masalah kesehatan mental yang ditunjukkan dengan melakukan program RBI dan RBM. Sistem komunikasi yang dibangun SATUNAMA dengan pihak kader DSSJ, perangkat desa, puskesmas dan RS Jiwa Grhasia dapat membantu SATUNAMA untuk mencapai tujuannya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penanganan kesehatan mental. Diferensiasi yang terjadi dalam SATUNAMA membantu menghadapi kompleksitas ketika kurangnya fasilitas rehabilitasi baik dalam masyarakat maupun di lembaga pemerintah. Namun masih ada beberapa hambatan komunikasi dalam sistem yang dijalankan SATUNAMA pada penanganan kesehatan mental yaitu masih bergantung pada faktor pemahaman kader serta masih ada komunikasi yang belum sinkron antara SATUNAMA, kader dan pemerintah desa yang dapat menghambat jalannya sistem komunikasi tersebut.

People with mental disorder until now still get the stigma and discrimination. According to Riskesdas of the ministry of health Indonesia in was 2018 prevalence of mental disorder heavily on Indonesians 7 per mile, one of the provinces with the prevalence of mental disorder heavy most were in Yogyakarta. In addition there are �pemasungan� people with mental disorder, especially in Yogyakarta. This is one of mental health problems in community: SATUNAMA foundation is the only Non Government Organisations (NGOs) in Yogyakarta that working for the issues of mental health with two kinds of approach (Community Based Rehabilitation) and Institutions Based Rehabilitation (IBR) to rehabilitate people with mental disorder. This research would like to explain how a communication system in mental health literacy in mental health programs of SATUNAMA. This paper use tradition of cybernetics Niklas Luhmann with the approach the system theory; the selection of information, selection of utterance, selection of understanding and differentiation that relevant with information pertaining to components of mental health literacy. This research use a case study for intrinsic because researchers want to understand more actively and deeply about the case. Data collection by using open-ended interview, observation and the relevant document to a case in support for primary data.The findings showed that SATUNAMA handling of mental health problems is a result of a lack of public awareness. SATUNAMA adaptive enough to overcome mental health problem complexity indicated in RBI and RBM approach. SATUNAMA built communication system program with DSSJ, cadres, village officials, community health centers and Grhasia hospital. SATUNAMA can help people to achieve its goal to increase public awareness of mental health. Differentiation occurring in SATUNAMA also helps deal with complexity and lack of rehabilitation facilities both in the community and government agencies. However there were several barrier to communication in a system in handling the mental health cadres still relies on the understanding and communication are still not synchronous between SATUNAMA, cadres and the village administration.

Kata Kunci : sistem komunikasi (communication system), yayasan SATUNAMA, literasi kesehatan mental (mental health literacy), Niklas Luhmann, Orang Dalam Gangguan Jiwa/ODGJ (people with mental disorders)

  1. S2-2020-434271-abstract.pdf  
  2. S2-2020-434271-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-434271-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-434271-title.pdf