Analisis Potensi Kekeringan Klimatik di DAS Wadaslintang Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah

WAHYU HARYO HUTOMO, Dr. Ngadisih, STP, MSc., Chandra Setyawan, STP, M,Eng, Ph.D., Ansita Gupitakingkin Pradipta, S.T, M.Eng.

2020 | Skripsi | S1 TEKNIK PERTANIAN

Evapotranspirasi merupakan salah satu faktor penting dalam siklus hidrologi dan juga faktor utama penyebab hilangnya air di permukaan bumi. Oleh karena itu, evapotranspirasi merupakan kebutuhan mendasar dalam penentuan kebutuhan air suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi kekeringan iklim di DAS tropis Indonesia. Metode Penman-Monteith digunakan untuk estimasi evapotranspirasi dengan menggunakan data iklim dari tiga stasiun curah hujan di lokasi penelitian. Beberapa data lain yang diperlukan seperti suhu maksimum (Tmax), suhu minimum (Tmin), kelembaban relatif (RH), kecepatan angin dan radiasi matahari untuk akurasi estimasi evapotranspirasi. Hasil penelitian menunjukkan kelebihan air terjadi pada musim hujan khususnya pada bulan Januari sampai Mei, dengan curah hujan maksimum sekitar 647,92 mm / bulan. Defisit air terjadi pada musim kemarau terutama pada bulan Juni sampai Oktober dengan defisit air tertinggi sekitar 0,00 mm / bulan terjadi pada bulan Agustus. Hasil studi ini memberikan dasar yang mendasar bagi praktik konservasi tanah dan air pada lingkungan daerah aliran sungai skala tropis.

Evapotranspiration is one of the important factors in the hydrological cycle and also a major factor in the loss of water on the earth's surface. Therefore, evapotranspiration is a fundamental requirement in determining the water needs of an area. This study aims to analyze the potential for climatic drought in Indonesia's tropical watersheds. The Penman-Monteith method is used to estimate evapotranspiration using climate data from three rainfall stations at the study site. Some other data such as maximum temperature (Tmax), minimum temperature (Tmin), relative humidity (RH), wind speed and solar radiation are required for accurate estimation of evapotranspiration. The results showed that excess water occurred during the rainy season, especially from January to May. with a maximum rainfall of about 647.92 mm / month. Water deficit occurs during the dry season, especially from June to October with the highest water deficit of around 0.00 mm / month occurring in August. The results of this study provide a fundamental basis for soil and water conservation practices in tropical watershed environments

Kata Kunci : Kata kunci: Evapotranspirasi, Kekeringan Iklim, Penman Monteith