Laporkan Masalah

Stretegi Penghidupan Masyarakat Pasca Pemanfaatan Kompensasi Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo

DWI ENDAH WULANDARI, Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc.

2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Kecamatan Temon merupakan daerah yang terpilih untuk dijadikan sebagai lokasi pembangunan bandara internasional baru Yogyakarta, yang mana hal tersebut membawa dampak dari adanya pembangunan mulai dari penerimaan kompensasi hingga pelaksanaan relokasi. Rangkaian peristiwa tersebut membawa pengaruh pada perubahan pola strategi penghidupan masyarakat terdampak, terutama yang ikut relokasi pemerintah di magersari Desa Kedundang serta masyarakat relokasi mandiri dan permukiman asli di Desa Kebonrejo. Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan teknik pengolahan data secara kuantitatif dan kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara terstruktur menggunakan kuesioner yang kemudian ditambahkan informasi dari hasil indepth interview dan observasi di lapangan. Pengolahan data dilakukan dengan cara deskriptif kuantitatif untuk melihat variasi jawaban responden. Hasil menunjukkan bahwa terjadi perubahan sebelum dan sesudah ada bandara pada beberapa aset penghidupan (alami, finansial, fisik), akses ke pekerjaan, dan aktivitas dari sebagian besar rumah tangga terdampak. Hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh dari penerimaan kompensasi serta cara pemanfaatan yang berbeda bagi setiap rumah tangga yang menyebabkan pula terjadinya perubahan pola strategi penghidupan rumah tangga terdampak yang membentuk beberapa kelompok sub-strategi penghidupan rumah tangga dari kombinasi strategi utamanya yaitu survival, konsolidasi, dan akumulasi untuk masing-masing kategori lokasi penelitian (relokasi pemerintah, relokasi mandiri, permukiman asli).

Temon Subdistrict was chosen as the location for the construction of Yogyakarta's new international airport. The series of events that occurred as a result of the development from the start of receiving compensation to the implementation of the relocation had an influence on the changing patterns of livelihood strategies of affected communities, especially those who took part in the government relocation in Magersari, Kedundang Village as well as independent relocation communities and native settlements in Kebonrejo Village. This research was conducted by survey method which was carried out with quantitative and qualitative data processing techniques. Data obtained through structured interviews using a questionnaire which is then added information from the results of in-depth interviews and observations in the field. Data processing is done by quantitative descriptive method on the variation of respondents' answers. Research conducted shows that there were changes before and after the airport in some assets (natural, financial, physical), access to jobs, and activities of most affected households. This is due to the influence of receiving compensation and how to use it differently for each household. It also further led to changes in the pattern of livelihood strategies of affected households. The main livelihood strategies of each respondent category at the study site are the same, namely household survival, consolidation, and accumulation, which can then be reduced back into several groups of household livelihood sub-strategies resulting from combination with diverse ways.

Kata Kunci : Rumah tangga terdampak pembangunan bandara, kompensasi, aset penghidupan, strategi penghidupan

  1. S1-2020-397533-Abstract.pdf  
  2. S1-2020-397533-Bibliography.pdf  
  3. S1-2020-397533-Tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-397533-Title.pdf