DAMPAK KORUPSI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK: STUDI EMPIRIS NEGARA OECD DAN NEGARA BERKEMBANG TAHUN 2004-2013
ALDINA NADYA SAFIRA, Amirullah Setya Hardi, S.E., Cdan.Oecon., Ph.D.,
2020 | Skripsi | S1 ILMU EKONOMIPajak merupakan salah satu instrumen pendanaan belanja publik di suatu negara. Namun adanya kasus korupsi dapat membuat kepatuhan pembayar pajak menjadi rendah, karena mereka menganggap pajak yang dibayarkan tidak dialokasikan dengan baik. Tujuan penelitian dari skripsi ini adalah menganalisis hubungan indeks kontrol korupsi dengan penerimaan pajak di 60 negara selama tahun 2004- 2013. Hasil estimasi penelitian menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 nilai indeks kontrol korupsi (korupsi semakin bertambah), maka rasio penerimaan pajak akan menurun sebesar 0.2 persen terhadap GDP, ceteris paribus. Oleh karena itu pemerintah perlu serius dalam menangani pemberantasan korupsi agar target penerimaan pajak tercapai.
Tax is one of the funding instrument of public expenditure in a country. However, the existence of corruption can make compliance rate low, because they assume that tax is not allocated properly. The objective of this undergraduate thesis is to analyze correlation between corruption perception index and tax compliance in 60 countries during 2004-2013. The result of this estimation shows that when perception index of corruption is increasing about one point (or corruption has increased), the tax revenue ratio is increasing about 0.2 percent of GDP, ceteris paribus. Therefore, government needs to be serious in dealing with eradication of corruption in order to achieve tax revenue target.
Kata Kunci : Corruption, Tax Compliance, Tax Revenue Ratio, Public Spending