KOMPOSISI JENIS PAKAN ALAMI LANDAK JAWA (Hystrix javanica) DI HUTAN PENDIDIKAN WANAGAMA DAN HUTAN ADAT WONOSADI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Indah Wahyuni Madila, Dr. Sena Adi Subrata, S.Hut, M.Sc.
2020 | Skripsi | S1 KEHUTANANLandak jawa (Hystrix javanica) merupakan salah satu satwa endemik Indonesia yang ditetapkan sebagai satwa yang dilindungi dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan P.20/KUM.1/6/2018. Berdasarkan data pakan dari penelitian sebelumnya, adanya indikasi bahwa landak jawa berperan sebagai agen penyebar biji di habitatnya. Biji dari buah-buahan hutan yang tertelan atau ditelan oleh landak jawa akan keluar melalui kotorannya, biji yang tumbuh membantu regenerasi hutan secara alami. Untuk membuktikan peranan landak jawa tersebut dapat diidentifikasi dengan melakukan analisis kotoran dari landak jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komposisi pakan alami landak jawa, membandingkan komposisi pakan alami landak jawa dan mengetahui peran ekologis landak jawa sebagai agen penyebar biji. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2019 sampai dengan Februari 2020 di Hutan Pendidikan Wanagama dan Hutan Adat Wonosadi Gunungkidul. Pengambilan sampel kotoran landak jawa dilakukan dengan metode purposive sampling. Untuk identifikasi pakan dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis. Analisis yang digunakan antara lain, Absolut Frequency of Occurence (AFO) untuk mengetahui distribusi proporsi pakan alami landak jawa, Pearson's Chi-square test untuk melihat perbedaan pakan di tiap famili, Indeks similaritas Bray Curtis untuk melihat tingkat kemiripan komposisi pakan alami landak jawa, dan uji viabilitas benih dilakukan untuk mengetahui peran ekologi landak jawa sebagai penyebar biji. Hasil dari penelitian ini menunjukkan komposisi jenis pakan alami landak jawa di Hutan Wanagama dan Hutan Adat Wonosadi terdapat 32 famili yang terdiri dari 13 famili tumbuhan dan 19 famili serangga. Hasil analisis Chi-square test didapatkan adanya perbedaan pada 3 famili sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan, nilai indeks similaritas Bray Curtis sebesar 0,3. Tidak ada perbedaan nyata dari komposisi jenis pakan alami landak jawa yang berhabitat di Hutan Wanagama dan Hutan Adat Wonosadi. Kemudian tidak ditemukannya biji dalam kotoran landak jawa, bukan berarti landak jawa dikatakan tidak penyebar biji. Hal ini terjadi karena pada saat melakukan penelitian di kedua lokasi tidak saat musim buah-buahan. Bisa jadi jika penelitian dilakukan pada waktu yang berbeda yaitu pada saat musim buah kemungkinan landak jawa akan memakan buah yang berbiji tersebut, sehingga berperan sebagai penyebar biji.
Javan porcupine (Hystrix javanica) is on of Indonesia endemic species that is protected by the Indonesia Minister of Environment and Forestry Regulation P.20/KUM.1/6/2018. Based on previous research about dietary data, there are indications that Javan porcupine acts as a seed dispersal in its habitat. Seeds from fruits that are ingested or swallowed by Javan porcupine will come out through itsfeces, the seeds that grow help natural regeneration of the forest. Proving the role of Javan porcupine can be identified by conducting a fecal analysis of Javan porcupine.This study aims to identify Javanese porcupine dietary composition, comparing Javanese porcupine dietary composition and assessing ecological role of Java porcupine as a seed dispersal agent. This study was conducted in August 2019 to February 2020 in Wanagama Education Forest and Customary Wonosadi Forest Gunungkidul. The faecal sample were collected by purposive sampling method. The identification of Javan porcupine dietary was made macroscopically and microscopically. Absolute Frequency of Occurence (AFO) was used to determined the distribution of proportion of Javan porcupine dietary, Pearson's Chi-square test to see differences in dietary in each family. Bray Curtis similarity index to see the level of similarity Javanese porcupine dietary composition, and the seed viability test was conducted to determine the ecological role of Java porcupine as a seed dispersal agent. The result of this study shows Javan porcupine dietary identification consist of 32 families which 13 families are flora 1nd 19 families are insect. The Chi-Square test found that 3 families showed there is no significant differences. The value of Bray Curtis similarity is 0,3, there is no significant difference from Javanese porcupine dietary composition in Wanagama Education Forest and Customary Wonosadi Forest Gunungkidul. There is no seed found in Javan porcupine faces, but it does not mean Javan porcupine is not seed dispersal. That occur because when this research conducted not during food season. It could be happen if the reseach was carried out at different times, during the fruit season. Possibly that Javanese porcupines will eat the seeded fruit, so that it acts as a seed dispersal.
Kata Kunci : penyebar biji, faecal analysis, Hutan Pendidikan Wanagama, Hutan Adat Wonosadi