Pembentukan Organisasi Pariwisata Berbasis Masyarakat di Desa Pengkol, Sukoharjo, Jawa Tengah
Bekti Rizki Yanti, Dr. Tular Sudarmadi, M.A.
2020 | Skripsi | S1 PARIWISATADesa Pengkol merupakan suatu desa yang terletak di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa tengah, Indonesia. Desa ini memiliki banyak potensi kepariwisataan mulai dari wisata alam, budaya dan religi. Namun, berbagai potensi tersebut belum dikembangkan oleh pihak mana pun, jika ingin mengembangkan potensi kepariwisataan di Desa Pengkol, maka perlu dibentuk suatu organisasi sebagai pengelola. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang apa saja tindakan yang harus dilakukan dalam upaya pembentukan organisasi pengelola potensi kepariwisataan di Desa Pengkol, siapa saja yang harus dilibatkan dalam pembentukan organisasi tersebut, dan bagaimana bentuk organisasi yang disepakati dan didukung oleh para pemangku kepentingan yang ada di Desa Pengkol. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk untuk mewujudkan suatu organisasi sebagai pengelola pariwisata di Desa Pengkol, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam managerial, pembagian tugas dan keuntungan. Menata suatu organisasi pengelolaan pariwisata di Desa Pengkol agar teratur, transparan dan tidak dikuasai oleh individu tertentu, serta mewujudkan suatu organisasi pengelolaan pariwisata yang didukung oleh seluruh lapisan masyarakat di Desa Pengkol. Penelitian ini mengkaji upaya pembentukan organisasi melalui konsep pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism) yang pengelolaannya harus melibatkan masyarakat. Terdapat empat komponen yang harus dimiliki oleh sebuah destinasi wisata, yaitu atraksi (attraction), fasilitas (amenities), aksesibilitas (acces), dan pelayanan tambahan (ancillary), (Cooper dkk, 1995: 84-86), dalam penelitian ini ancillary dibatasi yaitu organisasi yang dibutuhkan untuk mengelola pariwisata, atas dasar hal tersebut pengidentifikasian pemangku kepentingan sangat penting untuk keperluan pembentukan organisasi. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan observasi partisipan. Pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dengan para pemangku kepentingan di Desa Pengkol, kemudian dilakukan FGD (focuss group discussion) untuk menyusun kesepakatan bersama atas data yang telah dihimpun. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa organisasi pengelola potensi kepariwisataan berupa Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Pengkol berhasil dibentuk. Pokdarwis tersebut terdiri dari pemuda, tokoh masyarakat, dan pemerintah Desa pengkol serta didukung oleh seluruh pemangku kepentingan. Pokdarwis inilah yang ke depannya akan mengelola potensi kepariwisataan yang ada di Desa Pengkol.
Pengkol Village is a village located in Nguter District, Sukoharjo Regency, Central Java Province, Indonesia. The village has various tourism potentials varying from natural, cultural, and religious tourism. However, various potentials have not been developed by any party. Pengkol village needs to form an organization to develop tourism potentials. This raises questions about what actions should be taken to form an organization that managed tourism potentials in Pengkol Village, who should be involved in the formation of an organization, and what organization forms are agreed upon and supported by stakeholders in Pengkol Village. Therefore, this study aims to realize an organization as a tourism manager in the Pengkol Village, so there is no overlapping in managerial, division of tasks and profits. Then, arrange an organization management of tourism in Pengkol Village so that it is organized, transparent and not controlled by certain individuals, and realize an organization management of tourism that is supported by all levels of society in Pengkol Village. This study examines efforts to form organization based on community concepts related to planning. There are four components must be owned by a tourist destination, namely attractions, accessibility, amenity, and ancillary as an additional service (Cooper et al, 1995: 84-86), one of the ancillary components is organization needed to manage tourism, so that stakeholder identification is essential for organization formation purposes. The qualitative descriptive method was used in this study with participant observation. The sampling of data sources is collected by purposive and snowball. Data collection was obtained through interviews with stakeholders in Pengkol Village, then focus group discussions to draw up collective agreements on the data collected. The results of this study indicate that the tourism potential management organization in the form of a tourism awareness group (Pokdarwis) in the Pengkol Village were successfully formed. The Pokdarwis consists of youth, community leaders, and the Pengkol Village government and supported by all stakeholders. Pokdarwis will manage the potentials of tourism in Pengkol Village.
Kata Kunci : organisasi, pariwisata berbasis masyarakat, Desa Pengkol