Laporkan Masalah

Analisis Network Learning Dalam Tata Kelola Pariwisata Berkelanjutan di Desa Wisata Pulesari

IMMA SALISTYA SARI, Ag. Kustulasari 81, S.Pd., M.A.

2020 | Skripsi | S1 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Perkembangan desa wisata di Indonesia condong kepada peningkatan kuantitas bukan kualitas. Hal tersebut diakibatkan dari kurangnya inovasi dalam pengelolaannya, sehingga banyak desa wisata menjadi stagnan. Dalam praktiknya, pengelolaan atau manajemen desa wisata menjadi faktor kunci dalam pengembangan desa wisata itu sendiri. Namun, pengembangan desa wisata sendiri hanya berdasarkan kebutuhan dan kesadaran masyarakat selaku pengelola, sehingga maju atau tidaknya tergantung dari masyarakat. Dalam hal ini, keterlibatan berbagai stakeholder dalam sebuah jejaring menjadi hal yang penting, sehingga terdapat faktor lain yang mampu mendorong peningkatan pengelolaan desa wisata yaitu keterlibatan pihak eksternal. Maka dari itu, analisis network learning menjadi menarik karena network learning mampu menghasilkan pembelajaran (learning) berupa perubahan tata kelola organisasi dalam konteks berjejaring, sehingga pengelolaannya tidak hanya berporos pada satu pihak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran yang terjadi di Desa Wisata Pulesari. Penelitian ini menggunakan studi kualitatif dengan metode wawancara semi-terstruktur serta triangulasi data untuk memvalidasi hasil penelitian. Penelitian ini juga menggunakan data primer dan sekunder serta menggunakan snowball dalam menentukan informan yang diteliti. Penelitian menunjukkan bahwa Desa Wisata Pulesari mengalami pembelajaran (learning) di level organisasi yaitu organisasi belajar didalam jejaring. Sehingga menurut network learning, Desa Wisata Pulesari telah mengalami pembelajaran tanpa mempengaruhi hubungan dalam berjejaring.

Abstract The development of tourism villages in Indonesia is inclined to increase quantity over quality. This is caused by the lack of innovation in its management, so a lot of tourist villages become stagnant. In practice, management is a key factor in the development of tourism villages. However, the development of the tourism village itself is only based on the needs and awareness of the community as managers, so there’s a progress or not depends on the community itself. In this case, the interaction of various stakeholders in a network becomes important, so that there are other factors that can encourage the improvement of tourism village management, namely the interaction of external parties. Therefore, network learning analysis becomes interesting because network learning is able to produce learning in the form of changes in organizational governance in the context of networking, then the management does not only pivot on one side. This study aims to see the learning that occurs in the Pulesari Tourism Village. This study used qualitative with interview methods and data triangulation to validate the results. This study also uses primary and secondary data and uses snowball in determining the informants studied. Research shows that Pulesari Tourism Village experiences learning at the organizational level or organizations learns within a network. So based on network learning theory, the Pulesari Tourism Village has experienced learning without affecting the relationship in networking.

Kata Kunci : tata kelola pariwisata berkelanjutan, network learning, pembelajaran, level pembelajaran

  1. S1-2020-399224-abstract.pdf  
  2. S1-2020-399224-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-399224-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-399224-title.pdf