Ragam Inovasi Smart City sebagai Penanganan Permasalahan Kota Jakarta Melalui Studi Kasus 13 Kota di Dunia
DESY NOVITA SARI, Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MURP., Ph.D.
2020 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAPada tahun 2018, terdapat 55% populasi penduduk dunia yang telah tinggal di area perkotaan. Jumlah penduduk yang semakin meningkat dapat memunculkan berbagai masalah perkotaan dalam bentuk fisik maupun non-fisik. Smart city muncul sebagai suatu konsep yang menerapkan berbagai macam inovasi untuk menyelesaikan permasalahan perkotaan. Salah satu kota di Indonesia yang telah menerapkan konsep smart city adalah Kota Jakarta. Kota Jakarta telah menerapkan smart city sejak tahun 2014 dengan mengeluarkan portal smartcity.jakarta.go.id. Dalam pemeringkatan smart city index 2019 yang dilakukan oleh IMD (Institute for Management Development), Jakarta masih berada pada tingkat yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam inovasi berbagai kota yang dapat dijadikan best practice bagi Kota Jakarta dalam menangani masalah kota, sehingga peringkat Kota Jakarta dapat meningkat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode eksplorasi berkerangka yang bersifat content analysis (analisis isi), dengan melakukan komparasi ragam inovasi antara Jakarta dengan 13 kota lain di dunia (Ho Chi Minh City, Hanoi, Hyderabad, New Delhi, Krakow, Kuala Lumpur, Riyadh, Moscow, St. Petersburg, Ankara, Bangkok, Lisbon, dan Roma). Terdapat 88 ragam inovasi yang diterapkan pada kota unit amatan, dimana 25 diantaranya adalah inovasi dari Jakarta. Sebagai pertimbangan yang dapat dilakukan Jakarta untuk mengoptimalkan inovasi adalah dengan melakukan pembangunan secara bertahap, kerja sama antar beberapa pihak, dan memanfaatkan kondisi infrastruktur eksisting. Prioritas penerapan inovasi yang dapat dilakukan oleh Jakarta dengan melihat RPJMD dan isu strategis DKI Jakarta dapat dilakukan dengan memprioritaskan aspek lingkungan, ekonomi, dan trasnportasi. Penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pertimbangan bagi DKI Jakarta untuk menyelesaikan permasalahan perkotaan, dengan menggunakan ragam inovasi yang telah diterapkan pada kota lainnya.
In 2018, ther are 55% of the world's population lived in urban areas. The increasing population can effect all urban problems in both physical and non-physical forms. Smart cities emerge as a concept that applies various kinds of innovations to solve urban problems. One of the cities in Indonesia that has implemented the smart city concept is Jakarta. Jakarta has implemented a smart city since 2014 by publishing the smartcity.jakarta.go.id portal. In the 2019, smart city index ranking conducted by the IMD (Institute for Management Development), Jakarta is still at a low level. This study aims to look at the variety of innovations in various cities that serve as best practices that can be used in urban matters, so that the ranking of Jakarta can be increased. The study used a qualitative approach with a content analysis framed exploration method, by comparing various innovations between Jakarta and 13 other cities in the world (Ho Chi Minh City, Hanoi, Hyderabad, New Delhi, Krakow, Kuala Lumpur, Riyadh, Moscow, St. Petersburg, Ankara, Bangkok, Lisbon, and Rome). There are 88 various of innovations implemented in observation units, of which 25 are innovations from Jakarta. As a consideration that Jakarta can take to optimize innovation is by carrying out development in stages, cooperation between stakeholders, and utilizing the existing infrastructure. The priority of implementing innovation that can be carried out by Jakarta by looking at the RPJMD and the strategic issues of DKI Jakarta can be done by prioritizing environmental, economic, and transportation aspects. This research is expected to provide consideration for DKI Jakarta to solve urban problems, by using a variety of innovations that have been applied to other cities.
Kata Kunci : Inovasi, Jakarta, Masalah, Smart city / Innovation, Jakarta, Problems, Smart city.