PENGUKURAN LAJU INFILTRASI PADA LAHAN HUTAN LINDUNG YANG DIJADIKAN OBJEK WISATA ALAM DI HUTAN PINUS PENGGER KABUPATEN BANTUL

ALFIAN DWI CAHYO, Ambar Kusumandari

2020 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN

Hutan lindung merupakan hutan yang mempunyai fungsi lindung yaitu tata air, mencegah erosi, dan kesuburan tanah. Pemanfaatan hutan lindung dapat berupa pengambilan hasil hutan non kayu dan pemanfaatan kawasan. Salah satu pemanfaatan kawasan yaitu hutan lindung yang dijadikan obyek wisata. Pengelolaan obyek wisata di hutan lindung dapat dilakukan asalkan tidak mengganggu fungsi lindung yang menjadi tujuan utama kawasan hutan tersebut dilindungi. Penelitian ini dilakukan di objek wisata Pinus Pengger, Dlingo, Bantul pada bulan Juni 2019 s.d Agustus 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur laju infiltrasi tanah sebagai salah satu aspek tata air. Metode yang digunakan adalah random sampling sesuai tujuan penelitian. Variabel yang diambil yaitu objek yang dikunjungi dan objek yang tidak dikunjungi wisatawan dengan jumlah sampel 8 titik (1 objek tidak dikunjungi, 7 objek dikunjungi). Faktor yang diuji yaitu laju infiltrasi tanah dan sifat fisik tanah yang terdiri dari berat jenis, berat volume, dan porositas. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai laju infiltrasi pada objek yang tidak dikunjungi yaitu 714 mm/jam dan rata-rata nilai pada objek yang dikunjungi yaitu 254 mm/jam. Perbedaan tersebut juga diperkuat oleh sifat fisik tanah pada masing-masing objek yang diketahui berhubungan erat dengan nilai infiltrasi tanah melalui analisis korelasi.

Protected forest is forest that used to protected function such as water management, preventing erosion, and soil fertility. Utilization of protected forest can take the form of non-timber forest product and the use of the area. One of the utilization of the area is protected forest that used as natural tourism object. Management of the tourism object in protected forest can be done as long as it does not interfere with the protection function itself. This research was conducted in the natural tourism object of Pinus Pengger, Dlingo, Bantul at June to August 2019. The purpose of this research is to measure soil infiltration rate as one aspect of water management. The method used is random sampling according to the purpose of this study. The variables taken are objects visited and objects not visited by tourist with a sample of 8 points (1 object not visited, 7 objecst not visited). The factor tested are soil infiltration rate and soil physical properties consisting of particle density, bulk density, and porosity Based on the result of the study it can be seen that the value of infiltration rate on objects not visited by tourist is 714 mm/hour and the average value of the objects visited is 254mm/hour. The difference is reinforced by physical properties of the soil on each object that is known to be closely related to the value of soil infiltration rate through correlation analysis.

Kata Kunci : Hutan Lindung, Tata Air, Infiltrasi Tanah, Sifat Fisik Tanah