Economic and Environmental Impacts of Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA): A GTAP Analysis
PATRICK PRABOWO, Prof. Tri Widodo, M.Ec.Dev., Ph.D
2020 | Skripsi | S1 ILMU EKONOMIPenelitian ini menguji dampak ekonomi dan dampak lingkungan dari perubahan tarif impor yang disetujui dalam perjanjian perdagangan bebas Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). CGE model dengan menggunakan model GTAP yang dikembangkan oleh Purdue University dijadikan alat analisis untuk mengukur perubahan pola perdagangan, output, welfare dan CO2 sebagai akibat dari perubahan tarif impor yang disetujui dalam perjanjian IA-CEPA. Penelitian ini menggunakan data pertumbuhan variabel makroekonomi yang diproyeksikan oleh CEPII untuk memproyeksikan perekonomian global pada GTAP database di tahun 2020 dan 2030. Penelitian ini menemukan bahwa perubahan tarif impor antara Indonesia dan Australia memberikan pengaruh positif pada tingkat output dan welfare pada kedua anggota perjanjian IA-CEPA di tahun 2020. Namun, Indonesia mengalami dampak negatif pada tingkat kesejahteraan di tahun 2030. Perjanjian IA-CEPA juga mengakibatkan terjadinya peningkatan nilai perdagangan antara Indonesia dan Australia sebesar 18.6 %. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa liberalisasi perdagangan antara Indonesia dan Australia memberikan pengaruh negatif terhadap tingkat CO2 baik di Indonesia maupun Australia. Meskipun demikian, peningkatan tersebut relatif lebih kecil dibandingkan tingkat rata-rata pertumbuhan CO2 tahunan di kedua negara.
This research investigates the economic and environmental impact of tariff reforms agreed under Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA) using CGE approach. Global Trade Analysis Project (GTAP) from Purdue University is employed in this research to measure the trade pattern, CO2, output and welfare changes due to tariff reforms agreed under IA-CEPA. The forecasted macroeconomic growth data from CEPII is used to project the global economy to the year 2020 and 2030. This study suggests that the tariff reforms agreed under IA-CEPA gives positive impact to output and welfare both in Indonesia and Australia as the member of the agreement in 2020. However, Indonesia suffers welfare losses in 2030. The study shows the evidence that there is an increase trade value between Indonesia and Australia which increase by 18.6 % resulted by IA-CEPA. This study also suggests that IA-CEPA's tariff reforms gives the negative impact to the environmental preservation although its changes is considered small relative to the annual CO2 growth both in 2020 and 2030.
Kata Kunci : IA-CEPA, GTAP model, tariff reforms, environment