Laporkan Masalah

Aplikasi Building Information Modelling (BIM) untuk Optimasi Tinggi Ruang Gedung Rumah Sakit

CAROLINA APRILIA H, Arief Setiawan Budi Nugroho, S.T., M.Eng., Ph.D; Akhmad Aminullah, S.T., M.T., Ph,D; Tantri Nastiti Handayani, S.T., M.Eng., Ph.D; Dr.-Ing. Ir. Andreas Triwiyono

2020 | Tesis | MAGISTER TEKNIK SIPIL

Pada pekerjaan konstruksi sering terjadi ketidaksesuaian antar gambar kerja struktur, arsitektur, dan Mechanical Electrical and Plumbing (MEP). Ketidaksesuaian gambar perencanaan mengakibatkan terjadinya clash sehingga harus dilakukan perubahan desain. Perubahan desain saat tahap pelaksanaan konstruksi mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan. Gedung rumah sakit adalah gedung yang memerlukan perencanaan yang baik, karena jaringan MEP pada gedung rumah sakit lebih banyak dibanding gedung yang lain meliputi plumbing, drainase, tata udara, listrik, gas medis, dan sistem pemadam kebakaran (hydrant dan sprinkle). Dengan berkembangnya ilmu pada dunia konstruksi metode Building Information Modeling (BIM) dapat digunakan untuk menghindari terjadinya clash pada tahap perencanaan. Pada penulisan ini dilakukan analisis optimasi tinggi ruang jaringan MEP. Data sekunder berupa gambar arsitektural, struktural dan MEP proyek gedung RSGM UGM, di modelkan dengan menggunakan software Autodesk Revit. Deteksi clash dilakukan untuk mengetahui saat pemodelan tidak terjadi crossing antar komponen yang dimodelkan. Hasil fixing clash dilakukan untuk mengoptimasi tinggi ruang bangunan. Dari analisis yang telah dilakukan tinggi ruang jaringan MEP sangat dipengaruhi oleh komponen struktural. Didapatkan hasil bahwa area kamar mandi merupakan area yang memiliki kompleksitas tertinggi sedangkan hall adalah area yang memiliki komplesitas paling rendah.

In construction work often happens incompatibilities between work drawings structure, architecture, and Mechanical Electrical and Plumbing (MEP). The discrepancy of planning drawings resulted in clash so that design changes should be done. Design changes when construction stage affects the cost and time of work. The hospital building is a building that requires good planning, because the MEP network in the hospital building more than other buildings include plumbing, drainage, air conditioning, electricity, medical gas, and fire extinguisher systems (hydrants and Sprinkle). With the development of science in the construction world the Building Information Modeling (BIM) method can be used to avoid the occurrence of clash at the planning stage. At the writing of this analysis conducted high-optimization MEP network space. Secondary Data in the form of architectural drawings, structural and MEP project building RSGM UGM, modeled by using the Autodesk Revit software. Clash detection is performed to determine when modeling does not occur across the modeled components. The result of the fixing clash is done to optimize the building space. From the analysis that has done high tissue space MEP strongly influenced by structural components. There is a result that the bathroom area is the highest complexity area while the hall is an area that has the lowest complesity.

Kata Kunci : BIM, MEP, Rumah Sakit, Tinggi ruang