Laporkan Masalah

Melacak Keberadaan Ruang Publik (Rasionalitas Komunikatif Maiyah Sebagai Representasi Ruang Publik)

NUR HADI IHWANI, Dr. Muhammad Sulhan, S.IP.,M.Si.

2020 | Tesis | MAGISTER ILMU KOMUNIKASI

Ruang publik adalah, sebuah ruang dan dunia di mana pendapat menyangkut kebutuhan masyarakakat, dengan bebas tanpa tekanan dan batasan eksternal, dipertukarkan (didiskusikan) oleh orang-orang yang hadir di dalamnya. Apa yang Habermas sebut sebagai ruang publik borjuis terdiri dari ruang sosial di mana para individu berkumpul untuk mendiskusikan urusan publik umum mereka dan untuk mengatur dalam rangka melawan kesewenang-wenangan dan bentuk penindasan kekuasaan sosial dan publik. Realitas inilah yang kemudian menjadi sangat menarik untuk diamati dan diteliti, bagaimana Maiyah terbentuk menjadi semacam ruang alternatif bagi publik untuk dapat menemukan ruang bersama, berdiskusi, berkumpul, dan menyuarakan berbagai ide serta kepentingan mereka secara bebas tanpa ada tekanan dari negara ataupun pasar. Peneliti dalam hal ini berupaya untuk menganalisa lebih dalam mengenai keberadaan Maiyah sebagai representasi ruang publik dengan menggunakan teori rasionalitas komunikatif Habermas dan pendekatan kualitatif serta studi kasus sebagai metodenya. Penelitian ini menyimpukan bahwa Maiyah hadir dengan rasionalitas komunikasi yang terbangun di dalamnya. Usaha untuk menyampaikan dan mendiskusikan masalah atau isu apapun yang berkembang di masyarakat tanpa aturan ataupun batasan-batasan menjadi semangat dari hadir dan bertahannya Maiyah di tengah kehidupan masyarakat. Siapapun dari kalangan manapun bisa datang dan hadir dalam diskusi-diskusi kecil yang berlangsung di dalamnya. Kondisi kultural masyarakat juga turut memberikan pengaruh terhadap berkembangnya Maiyah. Maiyah menjadi ruang milik publik yang memberikan keleluasaan bagi pengunjungnya untuk melakukan banyak hal. Isu-isu yang berkembang di masyarakat selalu coba dihadirkan dalam tiap gelaran Maiyah. Maiyah juga berperan sebagai saluran atau media komunikasi publik yang menandai bangkitnya kesadaran masyarakat untuk membentuk opini publik dan memberikan tanggapan langsung terhadap apapun yang menyangkut kepentingan mereka. Inklusivitas dan egaliter dalam perbincangan di Maiyah menjadikan Maiyah sebagai arena perbincangan yang nyaman bagi siapa saja.

Abstract The public sphere is a space and a world in which opinions regarding the needs of society freely without pressure and external restrictions are exchanged (discussed) by the people present in it. What Habermas calls the "bourgeois public sphere" consists of social spaces where individuals come together to discuss their public affairs and to organize in order to counter arbitrariness and the oppression of social and public power. This reality then becomes very interesting to observe and research, how Maiyah is formed into a kind of alternative space for the public to be able to find common space, discuss, gather, and voice their various ideas and interests freely without any pressure from the state or the market. Researchers in this case attempt to analyze more deeply the existence of Maiyah as a representation of public space by using the theory of communicative rationality from Jurgen Habermas with a qualitative approach and case studies as a method. The results of this study explain that Maiyah comes with a communication rationality built into it. Attempts to convey and discuss any problems or issues that develop in society without rules or restrictions are the spirit of the presence and survival of Maiyah in the community's life. Anyone from any circle can come and attend the small discussions that take place in it. The cultural conditions of the community also contributed to the development of Maiyah. Maiyah is a public space that provides flexibility for visitors to do many things. Issues that develop in society are always tried to be presented in every Maiyah implementation. Maiyah also acts as a channel or public communication media that marks the rise of public awareness to form public opinion and provide direct responses to anything related to their interests. Inclusiveness and egalitarianism in the conversation in Maiyah make Maiyah a comfortable conversation arena for anyone.

Kata Kunci : Ruang Publik, Rasionalitas Komunikatif, Maiyah

  1. S2-2020-320333-abstract.pdf  
  2. S2-2020-320333-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-320333-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-320333-title.pdf  
  5. S2-2020-407630-abstract.pdf  
  6. S2-2020-407630-bibliography.pdf  
  7. S2-2020-407630-tableofcontent.pdf  
  8. S2-2020-407630-title.pdf