Laporkan Masalah

Agensi Sosial dalam Kontestasi Kristen GKJW dan Islam di Desa Sitiarjo

ANISA DWI I, Dr. Hakimul Ikhwan

2020 | Tesis | MAGISTER SOSIOLOGI

Keberagaman selalu menyimpan potensi konflik karena terdapat berbagai macam pandangan dan kepentingan yang berbeda. Sama halnya dengan di Desa Sitiarjo, kontestasi Islam dan Kristen GKJW yang ditunggangi oleh kepentingan para agensi sosial ini seringkali menimbulkan gesekan-gesekan antar keduanya. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui relasi sosial dalam arena keagamaan, politik, ekonomi, sosial dan budaya antara umat Kristen GKJW dan Islam di Desa Sitiarjo, (2) mengetahui peran dari agensi sosial dalam kontestasi antara umat Islam dan Kristen GKJW di Desa Sitiarjo. Penelitian ini menggunakan teori agensi, arena, habitus, modal, dan doxa dari Pierre Bourdieu. Selanjutnya jenis penelitian ini adalah kualitatif studi kasus. Informan dipilih melalui teknik snowball. Analisis data yang digunakan adalah teknik penjodohan pola. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kontestasi antara agen Islam dan Kristen GKJW di Desa Sitiarjo dibagi menjadi dua fase. Dalam fase pertama (1990-2000), perjuangan agen Islam supaya Islam bisa diterima di Desa Sitiarjo sangatlah tidak mudah. Banyak aturan-aturan yang dianggap bias agama. Namun, dengan pendekatan kultural yang dilakukan oleh agen Islam membuat Islam mulai mendapat tempat di Desa Sitiarjo meskipun tidak sepenuhnya. Selanjutnya, pada fase kedua (2001-sekarang), Islam dirasa semakin mampu menunjukkan perkembangan dan eksistensinya. Hal tersebut dihasilkan dari perlawanan yang dilakukan agen Islam dalam melawan doxa yang berkembang di masyarakat, atau yang disebut heterodoxy. Namun, heterodoxy yang dilakukan oleh agen Islam belum mampu mengalahkan doxa yang sudah terlalu kuat di masyarakat.

Diversity always holds the potential for conflict because there are different views and interests. Similar to the Sitiarjo Village, Islamic and GKJW Christian contestations often produce friction between them. The purpose of this study is (1) to know the social relations in the religious, political, economic, social and cultural arenas between GKJW Christians and Muslims, (2) to know the role of social agencies involved in the contestation between Muslims and GKJW Christians. This research used theory of agency, arena, habitus, capital, and doxa from Pierre Bourdieu. Furthermore, this type of research is qualitative with a case study approach. The results of this study stated that the contestations between Muslims and GKJW Christians in Sitiarjo Village was divided into two phases. In the first phase (1990-2000), the struggle of Islamic agents so that Islam can be accepted in the Sitiarjo Village is not easy. Many rules are considered religious biases. However, with the cultural approach undertaken by Islamic agents, Islam has begun to gain a place in the Sitiarjo Village, although not completely. However, in the second phase (2001-now), Islam is increasingly able to show its development and existence. This resulted from resistance by Islamic agents in fighting against doxa that developed in society, or so-called heterodoxy. But, heterodoxy carried out by Islamic agents has not been able to defeat doxa that is too strong in society.

Kata Kunci : Agensi Sosial, Konflik Agama, Kontestasi Kristen GKJW, dan Islam

  1. S2-2020-320333-abstract.pdf  
  2. S2-2020-320333-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-320333-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-434357-abstract.pdf  
  5. S2-2020-434357-bibliography.pdf  
  6. S2-2020-434357-tableofcontent.pdf  
  7. S2-2020-434357-title.pdf