Laporkan Masalah

Kualitas dan Kandungan Kimia Madu Manis dan Madu Pahit Apis dorsata dari Hutan Suku Baduy

ANDREAS HENDRA R, Rini Pujiarti, S.Hut.,M.Sc.,Ph.D.

2020 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN

Masyarakat Suku Baduy memanfaatkan madu untuk dijual kepada masyarakat luas. Pengetahuan masyarakat Suku Baduy secara ilmiah tentang kualitas madu dan kandungan kimianya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia dan kualitas madu manis dan madu pahit Apis dorsata yang berasal dari hutan alam Suku Baduy Kabupaten Lebak Banten. Penelitian menggunakan Completely Randomized Design (CRD) dengan faktor tunggal yaitu jenis madu dengan dua jenis madu yaitu madu manis dan madu pahit dengan tiga kali ulangan. Sampel madu manis dan madu pahit diuji kualitasnya berdasarkan SNI 8664: 2018 meliputi uji bau, rasa, warna, kadar air, kadar abu, keasaman, gula reduksi, sukrosa, dan padatan tak larut dalam air. Pada penelitian ini juga diuji komponen kimia volatile madu diuji dengan GC-MS pengujian flavonoid total,kandungan protein, dan vitamin C madu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel madu manis memenuhi 8 dari 9 kriteria mutu madu yaitu pengujian organoleptik, hidroksimetilfurfural (HMF), gula pereduksi, kadar abu, kadar air, keasaman dan padatan tak larut air. Sampel madu pahit memenuhi 6 dari 9 kriteria persyaratan mutu madu yaitu pengujian hidroksimetilfurfural (HMF), gula pereduksi, kadar abu, kadar air, keasaman, dan padatan tak larut air. Pengujian flavonoid dan uji GC-MS menunjukkan madu pahit memiliki kandungan flavonoid dan kimia yang terdiri dari kandungan asam lemak dan hidrokarbon serta komponen lain yang lebih tinggi dibandingkan dengan madu manis. Sampel madu manis merupakan sampel yang lebih banyak memenuhi persyaratan mutu madu dibandingkan madu pahit berdasarkan SNI 8664: 2018 namun kandungan kimia dalam madu pahit yang lebih baik daripada madu manis seperti kandungan flavonoid, protein, dan vitamin C, hal ini dapat menjadi petunjuk bahwa madu pahit memiliki khasiat kesehatan yang lebih baik walaupun secara SNI tidak lebih baik dari madu manis.

The Baduy people use honey to be sold to the wider community. Scientific knowledge of Baduy people about honey quality and its chemical content is still limited. This study aims to determine the chemical content and quality of sweet honey and bitter honey Apis dorsata originating from the natural forests of the Baduy Tribe of Lebak Regency, Banten. The study used Completely Randomized Design (CRD) with a single factor, namely the type of honey with two types of honey, sweet honey and bitter honey with three replications. The samples of sweet honey and bitter honey were tested for quality based on SNI 8664: 2018 including tests of odor, taste, color, water content, ash content, acidity, reducing sugar, sucrose, and water-insoluble solids. In this study also tested the volatile chemical components of honey tested with GC-MS testing of total flavonoids, protein content, and vitamin C honey. The results showed that sweet honey fulfilled 8 of 9 honey quality criteria, namely organoleptic, hydroxymethylfurfural (HMF), reducing sugars, ash content, moisture content, acidity and water-insoluble solids. Bitter honey fulfilled 6 of the 9 criteria for honey quality requirements, namely hydroxymethylfurfural (HMF), reducing sugars ash content, moisture content, acidity, and water insoluble solids. Flavonoid testing and GC-MS test showed that bitter honey has flavonoid and chemical contents consisting of fatty acids and hydrocarbons and other components which are higher than sweet honey. Sweet honey sample is a sample that meets more honey quality requirements than bitter honey based on SNI 8664: 2018 but the chemical content in bitter honey is better than sweet honey such as flavonoids, protein, and vitamin C, this can be a clue that honey is bitter has better health benefits even though SNI is no better than sweet honey.

Kata Kunci : madu baduy, kualitas, komponen kimia, protein, vitamin C.