PENGARUH PRODUKSI, KAPASITAS GILING, DAN IMPOR RAW SUGAR TERHADAP HPP GULA DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X
MADYA BUDI P., Prof. Dr. Ir. Dwidjono Hadi Darwanto, MS.; Dr. Jamhari, SP., MP.
2020 | Tesis | Magister Manajemen AgribisnisGula masih menjadi kebutuhan terbesar nomer dua setelah beras dan menjadi penting disamping menjadi kebutuhan pokok di masyarakat juga menjadi salah satu indikator inflasi. Data menunjukkan bahwa produksi gula di Indonesia mengalami penurunan dalam 3 tahun terakhir. Produktivitas gula yang belum tercapai oleh pabrik gula BUMN khususnya di Jawa mengakibatkan HPP gula juga menjadi tinggi sementara pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dalam penetapan harga eceran tertinggi (HET). Penelitian ini melakukan kajian tentang pengaruh produksi, kapasitas giling dan impor raw sugar terhadap HPP gula di PT. Perkebunan Nusantara X. Data penelitian diperoleh dari 10 pabrik yang ada di PTPN X dengan data selama 10 tahun. Data yang digunakan pada penelitian ini selama 10 tahun (2009-2018) dari 10 unit kerja atau Pabrik Gula (PG) yang ada di PTPN X. Terdapat 2 variabel internal dan 1 variabel eksternal dari semua PG yang ada di PTPN X yang digunakan sebagai variabel bebas pada penelitian ini. Variabel internal yaitu jumlah produksi gula dan kapasitas giling, sementara untuk variabel eksternal yaitu impor raw sugar. Dari 3 variabel bebas pada uji regresi menunjukan nilai sig yang mendekati 0,05 adalah variabel produksi gula dan kapasitas giling yang artinya variabel ini cukup memberikan pengaruh terhadap nilai HPP yang ada di PTPN X. sedangkan nilai koefisien determinasi menunjukkan nilai R diatas 0,05 dan juga diperkuat dengan nilai ANOVA yang menunjukkan bahwa nilai Fsig sebesar 0,034 kurang dari 0,05 yang artinya H0 ditolak yang artinya menerima H1 sehingga dapat kita simpulkan bahwa ternyata variabel bebas yang ada Produksi gula, Kapasitas Giling dan impor raw sugar berpengaruh terhadap HPP. Hasil koefisien determinasi dummy nilai 0,674 yang menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel bebas X1 dan X2 yang ada disemua pabrik PTPN X cukup memberikan dampak terhadap HPP yang ada di PTPN X selama 10 tahun terakhir kecuali variabel X3 (impor Raw sugar) mengingat tidak semua PG mengolah raw sugar dan tidak setiap tahun PTPN X mendapatkan alokasi impor raw sugar.
Sugar is still the second biggest need after rice and is important besides being a staple in the community it is also one indicator of inflation. The data shows that sugar production in Indonesia has decreased in the last 3 years. Sugar productivity that has not been achieved by state-owned sugar factories, especially in Java, has caused sugar Basic Price of Product to also be high while the government has issued a policy in setting the highest retail price. This study conducted a study of the effect of production, milling capacity and import of raw sugar on sugar Basic Price of Product at PT. Perkebunan Nusantara X. Research data obtained from 10 factories in PT. Perkebunan Nusantara X with data for 10 years. The data used in this study for 10 years (2009-2018) from 10 work units or Sugar Mills in PT. Perkebunan Nusantara X. There are 2 internal variables and 1 external variable from all Sugar Mills in PT. Perkebunan Nusantara X that are used as variables free in this study. Internal variable is the amount of sugar production and milling capacity, while the external variable is imported raw sugar. Of the 3 independent variables in the regression test showed a significant value approaching 0.05 is a variable sugar production and milling capacity, which means that this variable is sufficient to influence the Basic Price of Product value in PT. Perkebunan Nusantara X. while the coefficient of determination indicates an R value above 0.05 and It is also strengthened by the ANOVA value which shows that the significantly F value of 0.034 is less than 0.05 which means that H0 is rejected, which means accepting H1 so we can conclude that it turns out that the independent variables are sugar production, milling capacity and raw sugar imports affect Basic Price of Product. The result of the dummy determination coefficient value of 0.674 which shows that overall the independent variables X1 and X2 in all PT. Perkebunan Nusantara X factories have sufficient impact on the Basic Price of Product in PT. Perkebunan Nusantara X during the last 10 years except the variable X3 (Imported Raw sugar) considering that not all Sugar Mills process raw sugar and not every year PT. Perkebunan Nusantara X gets raw sugar import allocation.
Kata Kunci : HPP, produksi, kapasitas giling, PTPN X