KONSTRUKSI DAN KONTESTASI IDENTITAS KEAGAMAAN: (Studi tentang Perubahan Identitas Islam di Kampung Kauman Yogyakarta)

MUHAMMAD ARIFIN, Prof. Dr. Irwan Abdullah ; Dr. Atik Triratnawti, M.A.

2020 | Disertasi | DOKTOR ILMU-ILMU HUMANIORA

Disertasi ini mengkaji proses konstruksi dan kontestasi Identitas Islam di sebuah Kampung Muslim di Yogyakarta. Konstruksi sosial identis ini berlangsung sebagai suatu proses dialogis dengan berbagai komunitas dan kelompok di sekitarnya dan dengan berbagai kekuatan transformasi dan perubahan sosial yang melingkupinya. Disertasi ini berangkat dari asumsi bahwa semakin dekat dengan pusat kebudayaan, maka seluruh tradisi dan kultur Kauman harusnya mencerminkan tradisi dan kultur keraton yang kuat. Pada saat yang sama, Kampung Kauman berada di tengah pusat Kota Yogyakarta yang sarat dengan arus perkembangan multikultural kota dan globalisasi pariwisata Yogyakarta yang begitu masif, namun cenderung bertahan dengan tradisi dan kultur Islam (Muhammadiyah), atau cenderung bertahan dengan identitas keislamannya. Dengan menggunakan kombinasi pendekatan sejarah dan ethnografi, ditemukan bahwa dinamika politik yang bersumber dari pusat dan kekuatan global telah mewarnai dinamika struktur dan kultur Keraton Yogyakarta. Perubahan-perubahan ini telah menjadi kekuatan utama yang mempengaruhi dinamika identitas Islam di Kampung Kauman. Perubahan tersebut tidak serta merta mengubah identitas Islam, tetapi memunculkan proses diskursif dan negosiasi nilai yang terus berlangsung. Penelitian ini bersifat etnografis yang bersandar pada observasi, wawancara mendalam dan penelusuran dokumen. Observasi dilakukan terhadap berbagai aktivitas keseharian dan insidental yang berlangsung dalam masyarakat. Penulis selalu berpartisipasi dalam kegiatan ritual dan kegiatan sosial yang berlangsung secara berkala. Wawancara dilakukan terhadap informan kunci dan informan biasa. Informan kunci dikunjungi secara rutin untuk menanyakan hampir seluruh aspek dari penelitian. Informan biasa terdiri dari penduduk yang bertemu secara incidental dalam kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Kauman. Dalam wawancara dikumpulkan data-data sejarah, pandangan hidup, persepsi masyarakat, dan berbagai evaluasi mereka atas perubahan-perubahan yang terjadi. Penelusuran dokumen terkait dengan berbagai aspek keberadaan kauman dilakukan di berbagai perpustakaan dan koleksi pribadi informan. Dari analisis dapat disimpulkan tiga hal. Pertama, kontestasi yang merupakan suatu proses dialogis yang berlangsung sebagai ajang berdialog dan berinteraksi dan sebagai ajang introspeksi terhadap tatanan nilai yang dianut dan yang masuk dari luar. Kedua, kontestasi yang berlangsung melahirkan respons masyarakat atau warga Kauman terhadap berbagai sistem nilai yang ada. Ketiga, bahwa kontestasi yang terjadi justru tidak dilihat sebagai suatu yang berpotensi konflik, namun menjadi landasan penguatan identitas dan solidaritas warga Kampung Kauman.

This dissertation examines the social construction and contestation of identity among people in a Muslim kampong of Yogyakarta, Kauman. The social construction underwent as a dialogic process among different communities and social groups in the surrounding areas within its contextual social transformation and change. This dissertation assumes that the closer the tradition and culture to the centre of a culture, the stronger the tradition and culture of Kauman is reflected of the Javanese court. At the same time, Kauman is located in the centre of the municipality of Yogyakarta where multicultural development and global tourism heavily engulfed the city, but the people of Kauman remained holding its Islamic (the Muhammadiyahs) tradition and culture, or remained in its Islamic identity. In its application of a combination of historical and ethnographic approaches, this dissertation found that the dynamics of political issues in national level and globalisation affected to the structural and cultural dynamics of the royal court of Yogyakarta. The changes became the major power which influences the dynamic of Islamic identity among the inhabitants of Kauman. However, the changes did not directly change the Islamic identity, but it appears through a continues of discursive and negotiation of local values. This research was conducted in an ethnographic approach which was run by observation, in-depth interview, and searching document. I observed daily and incidental activities of people in Kauman. I always participated in ritual and social activities which was held periodically. In addition, I interviewed several key and common informants. The key informants are those who I routinely met to ask every single aspects of this research. The common informants are those who I incidentally met in various activities held in Kauman. Through the interviews, I collected historical data of Kauman, the views and perception of the people, as well as their opinion towards the social change in Kauman. I retrieved documents related to Kauman provided in different libraries and personal collections of the informants. This dissertation concludes the findings in three major respects. First, contestation in Kauman appeared in a dialogic process which took form in dialogue and interaction among the people, and self-examination towards the values which are adhered by the people and external influence. Second, from this kind of contestation the people of Kauman can respond to different value systems they face. Three, the people did not view this contestation as that of which potentially triggered conflict, rather as a ground for strengthening the identity and solidarity of the people in Kauman.

Kata Kunci : Keyword: Konstruksi Identitas Islam, Kontestasi Identitas Islam, Negosiasi Nilai, Transformasi, Globalisasi, Ethnografi/the construction of Islamic identity, the contestation of Islamic identity, negotiation of values, transformation, globalisation, ethno