Pengaruh Pemberian Makanan Selingan terhadap Asupan Energi, Protein dan Status Gizi pada Pasien Hemodialisis dengan Status Gizi Sub-Optimal di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
RAHAYU KESUMA, Martalena Br Purba, MCN, Ph.D; dr. Vina Yanti Susanti, M.Sc., Ph.D., Sp.PD-KEMD
2020 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKATLatar Belakang: Tingginya prevalensi malnutrisi pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis salah satunya disebabkan asupan energi dan protein yang tidak memadai. Kondisi ini merupakan masalah yang serius karena parameter status gizi adalah salah satu prediktor terkuat dari morbiditas dan mortalitas. Intervensi gizi berupa pemberian makanan selingan dapat dijadikan sebagai strategi untuk meningkatkan asupan energi dan protein pasien sehingga dapat mengoptimalkan dan/atau meningkatkan status gizi pasien yang menjalani HD reguler. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian makanan selingan terhadap asupan energi, protein dan status gizi pada pasien hemodialisis dengan status gizi sub-optimal di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pre-experimental dengan one group pretest-posttest without control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani terapi hemodialisis rutin di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Besar sampel penelitian ini berjumlah 34 orang, yang dipilih menggunakan metode consecutive sampling. Seluruh subyek mendapatkan intervensi berupa pemberian makanan selingan tinggi energi berkisar 400-600 kcal dan tinggi protein 15-20 gram per hari, yang diberikan 2 kali per hari selama 21 hari (3 minggu) berturut-turut. Hasil: Pemberian intervensi berupa makanan selingan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap asupan energi dan protein (p<0,05). Pengaruh pemberian makanan selingan terhadap status gizi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dinilai dari Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Lingkar Lengan Atas (LLA) (p> 0,05). Namun, terdapat perbedaan yang signifikan pada penilaian persentase lemak tubuh dan Dialysis Malnutrition Score sebelum dan sesudah pemberian intervensi (p< 0,05). Kesimpulan: Pemberian makanan selingan dapat membantu meningkatkan asupan energi dan protein pasien, sehingga dapat mengoptimalkan dan/atau meningkatkan status gizi pasien yang menjalani HD reguler. Setelah dilakukan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada responden dan keluarga mengenai contoh alternatif makanan selingan yang sehat sebagai upaya perubahan perilaku diet yang dapat diimplementasikan dan diterapkan sehari-hari.
Background: The high prevalence of malnutrition in chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis therapy is due to inadequate intake of energy and protein. This condition is a serious problem because the parameter of nutritional status is one of the strongest predictors of morbidity and mortality. Nutritional intervention in the form of snacking can be used as a strategy to improve the patient's energy and protein intake so that it can optimize and/or improve the nutritional status of patients undergoing regular HD. Objective: To determine the effect of giving high energy and high-protein snack on energy intake, protein and nutritional status in patients hemodialysis with sub-optimal nutritional status at Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta. Methods: This study was a pre-experimental study with one group pretest-posttest without control group design. The population of this study were all patients undergoing routine hemodialysis therapy at Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta. The sample size of this study was 34 people, who were selected using the consecutive sampling method. All subjects received intervention of giving high energy (400-600 kcal) and high protein (15-20 grams) snack per day, which was given 2 times per day for 21 days (3 weeks) consecutively. Results: The intervention of snacking had a significant effect on energy and protein intake (p<0,05). There was no significant difference as assessed by Body Mass Index (BMI) and Upper Arm Circumference (LLA) (p>0,05). However, there was a significant difference between pre and post in the assessment of body fat percentage and Dialysis Malnutrition Score (DMS) after giving snack (p<0,05). Conclusion: Giving high energy and high protein snack can help improve the energy and protein intake of patients, so as to optimize and / or improve the nutritional status of patients undergoing regular HD. This research is hoped that it can be provide knowledge to subjects and families about examples of healthy alternative snacks as an effort to change dietary behavior that can be implemented and applied daily.
Kata Kunci : Hemodialisis, intervensi makanan, asupan energi, asupan protein, status gizi