Apartemen dengan pendekatan Emotional Architecture

CINDY PRICILLIA, Dr. Eng. Nedyomukti Imam Syafii, S.T., M. Sc.

2020 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Ketersediaan hunian sementara yang berkualitas menjadi sebuah isu di Yogyakarta, selain karena faktor ekonomi yang mengedepankan fasilitas minim dengan profit yang tinggi, karena pengguna dan fasilitator belum menyadari pentingnya kualitas ruang untuk kesehatan mental pengguna. Di era sekarang, informasi bergerak sangat cepat, pilihan menjadi sangat banyak dan hal ini dapat membuat seseorang menjadi tertekan karena banyak yang harus dipertimbangkan. Maka dengan adanya apartemen yang menggunakan pendekatan emotional architecture, ruang dapat membantu menyokong pengguna untuk beristirahat dan ter diskoneksi dengan kegiatan yang membuat seseorang tertekan.

The availability of quality temporary housing in Yogyakarta is becoming more of a bigger issue, despite economics factors that leads to minimum housing facilities for the rentee and a much higher profit for the renter, also because people have not realise how important it is to have a quality housing nowadays for their own mental health. In this fast moving era of information and choices, people tend to get stressed out because there are so much that needs to be considered, this could lead to stress and stress could lead to multiple physical damage as well as mental damage. The existence of this emotional architectured apartment is to help users inside its space to rest and disconnect with the world outside, to slow down and rewind, so stress could be reduced.

Kata Kunci : Apartemen, Apartment, Emotional Architecture