Laporkan Masalah

KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PERDESAAN DI INDONESIA: DINAMIKA, EFEK HARGA, DAN COPING STRATEGIES

ALBERTUS GIRIK ALLO, Prof. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D.; Elan Satriawan, M.Ec., Ph.D.

2020 | Disertasi | DOKTOR ILMU EKONOMI

Disertasi ini terdiri dari tiga esai yang terkait dengan kesejahteraan rumah tangga perdesaan di Indonesia. Esai pertama memiliki dua tujuan, yaitu melihat dampak dari guncangan pendapatan (pengalaman rumah tangga terhadap: bencana alam, gagal panen, dan/atau kematian kepala rumah tangga) terhadap tingkat kesejahteraan dan dinamika kemiskinan dari rumah tangga di perdesaan Indonesia. Esai kedua memiliki dua tujuan, yaitu analisis dampak dari perubahan harga terhadap tingkat kesejahteraan rumah tangga dan menguji apakah rumah tangga perdesaan dalam pengambilan keputusan produksi dan konsumsi berperilaku separable atau nonseparable. Sementara itu, esai ketiga juga memiliki dua tujuan, yaitu menganalisis efek dari guncangan kesehatan (kesakitan dan kematian dari kepala rumah tangga) terhadap tingkat kesejahteraan rumah tangga dan bagaimana cara rumah tangga untuk mengatasi masalah kesehatannya (coping strategies). Data yang digunakan untuk mencapai tujuan dari masing-masing esai terdiri dari tiga sumber. Esai pertama akan menggunakan Indonesia Family Life Survei (IFLS) gelombang ke-4 dan ke-5. Esai kedua menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2014, Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) tahun 2014, serta IFLS gelombang ke-4 dan ke-5. Sedangkan pada esai tiga akan menggunakan data IFLS gelombang ke-3, ke-4 dan ke-5. Hasil analisis pada esai pertama menunjukkan bahwa penduduk yang tinggal di daerah perdesaan lebih rentan untuk jatuh ke dalam kemiskinan dibandingkan dengan mereka yang tinggal di perkotaan karena kenaikan garis kemiskinan. Temuan menarik dari riset ini adalah guncangan pendapatan tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap penurunan kesejahteraan rumah tangga. Hal ini berpengaruh terhadap dinamika kemiskinan di perdesaan, dimana rumah tangga yang mengalami guncangan pendapatan relatif tidak mengalami perubahan status kemiskinannya. Hasil analisis pada esai kedua menunjukkan bahwa semakin tinggi harga ditingkat konsumen dibandingkan dengan harga produsen maka semakin besar penurunan kesejahteraan yang dirasakan oleh rumah tangga perdesaan, terutama mereka yang berada pada kuantil terendah. Selain itu, keputusan rumah tangga untuk produksi dan konsumsi adalah nonseparable. Kondisi ini memperlihatkan bahwa pasar tenaga kerja untuk sektor pertanian di perdesaan adalah tidak sempurna. Hasil temuan dari esai ketiga mengindikasikan bahwa kematian yang dialami oleh kepala rumah tangga menyebabkan penurunan tingkat kesejahteraan dari rumah tangga tersebut. Asuransi kesehatan dan penjualan aset (usaha tani dan nonusaha tani) merupakan coping strategies yang digunakan oleh rumah tangga untuk tidak mengalami penurunan tingkat kesejahteraan karena guncangan kesehatan.

This dissertation consists of three essays related to welfare in rural households in Indonesia. The first essay has two objectives namely: the impact of income shocks (household experiences of natural disasters, crop failure, and or death of household heads) on welfare and poverty dynamics of households caused by income shock. The second essay has two objectives namely: the impact of price changes on welfare and examines whether rural households in production and consumption decisions behave in a separable or nonseparable. Meanwhile, the third essay also has two objectives namely: analysis effects of health shocks (illness and death of household head) on welfare and how to households deal with their health problems (coping strategies). The data used to achieve the objectives of each essay consists of three sources. The first essay uses The Indonesia Family Life Survey (IFLS) waves 4 and 5. The second essay uses the Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) in 2014, the Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) in 2014, and the IFLS waves 4 and 5. Whereas in the third essay uses IFLS data for waves 3, 4 and 5. The results in the first essay show that people who live in rural areas are more vulnerable to falling into poverty than those who live in urban areas caused by increasing the poverty line. An interesting finding from this research is that income shocks do not have a significant impact on decreasing household welfare. Thus, the dynamics of poverty in rural areas occur when households experiencing income shocks have relatively no change in their poverty status. The results of the second essay show that the higher price at the consumer level compared to the producer price, the more decline in welfare felt by rural households, especially those at the lowest quintile. In addition, household decisions for production and consumption are nonseparable. This condition shows that the labor market for the agricultural sector in rural areas is imperfect. The findings of the third essay indicate that death of household head cause a decrease in the level of welfare of the household. Health insurance and asset sales (farming and non-farming) are coping strategies used by households to not reduce the level of welfare due to health shocks.

Kata Kunci : guncangan pendapatan, kesejahteraan, dinamika kemiskinan, guncangan kesehatan, coping strategies.

  1. S3-2020-352109-abstract.pdf  
  2. S3-2020-352109-bibliography.pdf  
  3. S3-2020-352109-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2020-352109-title.pdf