Komposisi Dan Kelimpahan Jenis Tumbuhan Bawah Herbal di Bawah Naungan Pertanaman Kopi dan Hutan Campur di Kulon Progo (Studi Kasus di Dusun Sabrangkidul, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, dan Dusun Clapar II, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo)

DIONNISIUS REYNO Y, Dr. Ir. Dwi Tyaningsih Adriyanti, M.P.

2020 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN

Tumbuhan bawah herbal merupakan jenis tumbuhan yang memiliki zat tertentu untuk pengobatan penyakit. Seringkali tumbuhan bawah herbal yang berada di pekarangan belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat karena kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan keragaman jenis tumbuhan bawah herbal yang berada di pekarangan milik masyarakat setempat beserta manfaatnya. Pengamatan dilakukan di Dusun Sabrangkidul pada pekarangan yang ditanami tanaman kopi, dan di Dusun Clapar II yang ditanami tanaman kayu-kayuan. Metode pengambilan data menggunakan teknik sistematik sampling, sementara untuk pengolahannya menggunakan Indeks Shannon-Wiener, Indeks Kekayaan Margalef dan Indeks Nilai Penting, serta penelusuran literatur untuk mengetahui manfaat setiap jenis yang ditemukan. Hasil identifikasi jenis tumbuhan bawah herbal diperoleh 30 jenis dan 18 famili pada kedua tegakan. Jenis yang memiliki nilai INP paling besar yaitu Curcuma domestica dari famili Zingiberaceae, dan jenis dengan nilai INP terendah yaitu Curculigo sp., Crassocephalum crepidioides, Elephantopus scaber, Blumea balsamifera dan Eleutheranthera ruderalis. Setiap jenis tumbuhan bawah herbal memiliki manfaat yang berfungsi mengobati penyakit baik dalam maupun luar tubuh.

Herbal lower plants is the type plants that contains certain substance that can be used for disease treatment. Frequently the herbal lower plants that growing in the yard are not used optimally due to the lack of communitys understanding about its uses. The purposed of this research is to find out the abundance and diversity of lower herbal plant in the local communitys yard and its benefits. The observation were held in Sabrangkidul Hamlet on the yard that planted with coffee plants, and in Clapar II Hamlet where wood type plant was planted. The research method that used is Systematic sampling technique, as for processing the data Shannon-Wiener Index, Margalef Wealth Index and Importance Value Index will be used, as well as literature searches to further understand the benefits of each species found. From the identification of herbal lower plant, there are 30 species from 18 different family obtained in both stands. The highest value of Important Value Index was gained by Curcuma domestica from Zingiberaceae family, and the lowest value of Important Value Index were gained by Curculigo sp., Crassocephalum crepidioides, Elephantopus scaber, Blumea balsamifera and Eleutheranthera ruderalis. Every species of herbal lower plants has beneficial function that can be used to treat disease both inside and outside the body.

Kata Kunci : Komposisi Jenis, Kelimpahan Jenis, Tumbuhan Bawah Herbal, Naungan, Kulon Progo, Species Composition, Species Abundance, Herbal Lower Plants, Shades