Hubungan Riwayat Konseling Kanker Serviks dengan Keikutsertaan Wanita Usia Subur pada Pemeriksaan IVA di Puskesmas Kasihan II
ADZKA FAHMA RODLIYA, Dra. Neni Trilusiana, M. Kes., Ph. D.
2020 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SVDeteksi dini kanker serviks merupakan upaya yang terbukti menurunkan 34-80% kejadian kanker serviks di Indonesia. Namun pada pelaksanaannya, keikutsertaan wanita usia subur masih rendah yakni sekitar 5,15% dari angka 40% penduduk wanita yang ditargetkan. Komunikasi interpersonal sebagai upaya merubah perilaku diperlukan untuk meningkatkan partisipasi deteksi dini kanker serviks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat konseling tentang kanker serviks dengan keikutsertaan wanita usia subur pada pemeriksaan IVA. Metode penelitian ini menggunakan desain case control dengan populasi terjangkau wanita usia subur berusia 30-50 tahun di wilayah kerja Puskesmas Kasihan II. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling untuk kelompok kasus sebesar 34 responden dan purposive sampling untuk kelompok kontrol sebesar 34 responden pada tanggal 26 � 28 Juni 2020. Data diperoleh dari buku register IVA tahun 2019 dan hasil wawancara responden menggunakan lembar pedoman wawancara. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa wanita usia subur yang pernah mengikuti pemeriksaan IVA, mayoritas memiliki riwayat konseling kanker serviks yakni sebesar 76,5% dan sebesar 70,6% wanita usia subur yang tidak memiliki riwayat konseling kanker serviks, tidak pernah mengikuti pemeriksaan IVA. Hasil uji statistik menunjukan bahwa riwayat konseling kanker serviks secara signifikan mempunyai hubungan dengan keikutsertaan wanita usia subur pada pemeriksaan IVA dengan p-value =0,00, OR=7,8 (95% CI: 2,642-23,030). Simpulan penelitian ini wanita usia subur yang tidak memiliki riwayat konseling kanker serviks berisiko 7,8 kali tidak ikut serta dalam pemeriksaan IVA. Kata kunci : Pemeriksaan IVA, riwayat konseling, wanita usia subur
Cervical cancer early detection is an evident way to reduce 34%-80% number of cervical cancer incidents in Indonesia. But in its implementation, the participants of women in childbearing age is still low which is 5,15% from 40% number of targeted women population. Interpersonal communication as a behavior change method is needed to increase cervical cancer early detection participants. The purpose of this research is to know the correlation between counselling record about cervical cancer with women in childbearing age participant in VIA test. This research used case control design, with women in childbearing age in 30-50 age-ranged in Puskesmas Kasihan II working area as the affordable population. The samples were taken by total sampling to the cases group which are 34 respondents and purposive sampling to the control group wich are 34 respondents, on 26-28 June 2020. The data was obtained from VIA registered-book in 2019 and the respondents interview result by using interview guide sheet. The data was analyzed by using chi square test. The result of this study shows women in chilbearing age that participation in VIA test, mostly has cervical cancer counselling record which is 76,5% in number and as much as 70,6% women in childbearing age that has cervical cancer counselling record , did not participate in VIA test. The statistic result shows that cervical cancer counselling record significantly has a correlation with women in chilbearing age participation in VIA test with p value=0,00, OR=7,8 (95% CI:2,642-23,030). In conclusion, women in chilbearing age that has not cervical cancer counselling record 7,8 times risk to not in VIA test. Keywords Counselling record, VIA test, women in childbearing-age.
Kata Kunci : Pemeriksaan IVA, riwayat konseling, wanita usia subur