Laporkan Masalah

Perilaku Koloni Cangak Abu (Ardea cinerea L.1758) di Dalam Area Bandara Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta

KUKUH OKTARINARIA, Drs. Bambang Agus Suripto, S.U., M.Sc.; Prof. Dr. Purnomo, M.sc.; Dr. Slamet Widiyanto, S.Si., M.Sc.

2020 | Skripsi | S1 BIOLOGI

Cangak abu adalah salah satu jenis burung yang menyebabkan gangguan dan kerugian di Bandara Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta. Gangguan burung baik secara berkelompok maupun tunggal terhadap pesawat terbang pada proses penerbangan disebut Bird Strike. Kejadian bird strike dapat menyebabkan kecelakaan ringan hingga serius seperti pecahnya kaca kokpit pesawat sampai terbakarnya mesin pesawat, akibatnya sangat merugikan secara ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui, struktur populasi, tempat asal koloni, dan perilaku Cangak abu area Bandara Adisutjipto. Data observasi yang diperoleh dianalisi secara deskriptif komparatif untuk menentukan struktur populasi, habitat tempat asal dan perilaku Cangak abu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cangak abu memiliki perilaku terbang, berdiri atau diam, berjalan dan mencari makan di area Runway Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta. Terdapat 6 lokasi observasi tempat asal Ardea cinerea yaitu Gembiraloka, Candi Prambanan, Bukit Kalasan, Kampus UGM, Tebing Breksi, dan Candi Sambisari. Memiliki struktur populasi dengan persentase umur dewasa lebih tinggi sebesar 94% pagi hari dan 88% sore hari dibandingkan anakan 6% pagi hari dan 22% sore hari. Dapat disimpulkan bahwa Cangak abu memiliki struktur populasi umur Cangak abu dewasa lebih tinggi daripada anakan dan memiliki perilaku bermalas-malasan (Loafing) di area Runway Bandara Internasional Adisutjipto sehingga dapat menyebabkan Bird Strike. Terdapat 3 tempat asal sebagai habitatnya yaitu di Kampus UGM, Bukit Kalasan, dan Gembiraloka.

Grey heron is one type of bird that causes disruption and loss at Yogyakarta Adisutjipto International Airport. The disturbance of birds both in groups and singly towards aircraft in the flight process is called Bird Strike. Bird strike events can cause minor to serious accidents such as breaking the aircraft's cockpit glass to burning aircraft engines, the consequences are very detrimental to the economy. The purpose of this study was to determine the population structure, the place of origin of the colony, and the behavior of Grey heron Adisutjipto Airport area. Observational data obtained were analyzed in a comparative descriptive manner to determine population structure, habitat of origin and behavior of Grey heron. The results showed that Grey heron has the behavior of flying, standing or standing still, walking and foraging in the Runway area of Yogyakarta Adisutjipto International Airport. There are 6 observation sites from Ardea cinerea, namely Gembiraloka, Prambanan Temple, Kalasan Hill, UGM Campus, Breksi Cliff, and Sambisari Temple. It has a population structure with a higher adult age percentage of 94% in the morning and 88% in the afternoon compared to puppies 6% in the morning and 22% in the afternoon. It can be concluded that Grey heron has a structure of the population of the age of adult Grey heron which is higher than chicks and has a lazy behavior (Loafing) in the Runway area of Adisutjipto International Airport so that it can cause Bird Strike. There are 3 places of origin as their habitat, namely on the UGM Campus, Bukit Kalasan, and Gembiraloka.

Kata Kunci : Runway Bandara, Yogyakarta, Bird Strike, Ardea Cinerea., Loafing

  1. S1-2020-352124-abstract.pdf  
  2. S1-2020-352124-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-352124-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-352124-title.pdf