Laporkan Masalah

Implementasi Program Jaminan Kesehatan Khusus Terpadu dalam Upaya Perlindungan dan Pemenuhan Hak Kesehatan bagi Penyandang Disabilitas di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

RUT DWI ARDIYANTINI, Prof. Dr. Phil. Janianton Damanik, M.Si.

2020 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Penyandang disabilitas merupakan salah satu kelompok rentan karena keterbatasan yang dimilikinya. Banyak disabilitas yang mengalami berbagai persoalan di dalam mendapatkan haknya terutama perihal aksesibilitas kesehatan. Gunungkidul menjadi Kabupaten dengan tingkat jumlah penyandang disabilitas terbanyak di Provinsi DIY pada tahun 2018. Akses yang masih sulit, jauhnya jarak dari tempat pelayanan kesehatan, dan panjangnya prosedur, menjadi penghambat bagi mobilitas penyandang disabilitas di Gunungkidul. Program Jamkesus Terpadu merupakan langkah yang diambil Pemerintah melalui Bapel Jamkesos DIY untuk mewujudkan perlindungan dan pemenuhan hak kesehatan bagi penyandang disabilitas. Jamkesus Terpadu adalah pelayanan penjangkauan yang digagas untuk memecahkan permasalahan dengan cara mempermudah, mendekatkan, memfasilitasi, dan memberikan jaminan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program Jamkesus Terpadu di Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang yang dipilih melalui teknik purposive sampling dan teknik snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi data, kemudian dilakukan analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program Jamkesus Terpadu di Kabupaten Gunungkidul berdasarkan analisis keluaran program, dari 7 indikator yang masih memuat masalah terdapat 5 indikator yaitu cakupan, frekuensi, bias, ketepatan pemberian program, dan akuntabilitas. Kemudian, hasil program menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penyandang disabilitas di Kabupaten Gunungkidul, secara langsung dampak program dapat dirasakan manfaatnya. Pada dampak jangka menengah menunjukkan belum sepenuhnya bisa dirasakan oleh penyandang disabilitas di Kabupaten Gunungkidul. Selanjutnya pada dampak jangka panjang, dampak ini masih menjadi harapan program ke depannya. Perlindungan dalam pelayanan Jamkesus Terpadu tercermin dari pemberian jaminan berupa pelayanan kesehatan, konsep one-stop service yang diterapkan pada program, kemudian pelayanannya gratis (tidak membayar), diakomodasi, serta difasilitasi berupa antar jemput. Sedangkan pemenuhan hak kesehatan tercermin dari diperhatikannya pelayanan kesehatan yang dijalankan, seperti adanya pemeriksaan kesehatan dan kondisi disabilitas melalui dokter umum dan dokter spesialis, pemberian obat, dan pemberian bantuan alat bantu.

Persons with disabilities are one of the vulnerable group because of their limitations. Many disabilities have difficulty in overcoming problems in obtaining their rights, especially regarding of the accessibility of health. Gunungkidul became the district with the highest number of persons with disabilities in Special Region of Yogyakarta (DIY) in 2018. Difficult access, a far distance from health service, and the length of the procedures really become a big obstacle for persons with disabilities mobility in Gunungkidul. Jamkesus Terpadu program is a step taken by the Regional Government of DIY through Bapel Jamkesos DIY to realize the protection and fulfillment of health rights for persons with disabilities in Special Region of Yogyakarta (DIY). Jamkesus Terpadu is an outreach service initiated to solve problems and access obstacles by making it easier, closer, facilitate, and give the guarantee. Therefore, this research aims to know the implementation of Jamkesus Terpadu Program in Gunungkidul Regency. This research uses a qualitative research method with a descriptive approach. There are 13 informants in this research, who were selected through purposive sampling and snowball sampling techniques. Data collection are done through in-depth interview, observation, and documentation. Data validity test use data triangulation, then data analysis is performed through data reduction, data presentment and pullout of conclusion. The result of research shows that the implementation of Jamkesus Terpadu program in Gunungkidul Regency based on an analysis of the program's output, from 7 indicators that still contained problems there were 5 indicators namely coverage, frequency, bias, the accuracy of program giving, and accountability. Then, the outcome of the program show that the health services provided to persons with disabilities in Gunungkidul Regency, the impact of the program can be felt directly. The medium-term impact shows not yet fully felt by persons with disabilities in Gunungkidul Regency. Furthermore, in the long term impact, this impact is still the expectation of future programs. Protection in the Jamkesus Terpadu service is reflected from a giving guarantee in the form of health service, then one-stop service concept applied to the program, then the service is free (not paid), accommodated, and facilitated by pick-up and delivery. Whereas the fulfillment of health rights is reflected from there is attention in the health service which is conducted, such as health check and disability condition through general and specialist doctor, giving of medicine, and giving of assistive device.

Kata Kunci : Penyandang Disabilitas, Jamkesus Terpadu, Perlindungan, Pemenuhan Hak Kesehatan.

  1. S1-2020-395816-abstract.pdf  
  2. S1-2020-395816-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-395816-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-395816-title.pdf